JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina mensosialisasikan program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro kepada pelaku usaha di Balai Sidang Bung Hatta, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, pertengahan pekan ini.
Wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Sumatera Barat itu pada keterangan pers yang diterima, Kamis (10/6) pagi mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan memperkuat pembentukan ekosistem keuangan jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
Nevi yang juga di kenal sebagai Ibu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sumatera Barat mendukung pembentukan ekosistem keuangan bagi jutaan pelaku usaha kecil di Sumatera Barat. Program integrasi ekosistem ultra mikro ini untuk memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha kecil, termasuk para pedagang pasar atau tradisional.
Saat ini Indonesia dan juga dunia masih berusaha melawan pandemic Covid 19 dan berjuang menjaga eksistensi dari dampaknya. Banyak sektor yang terpengaruh akibat pandemic ini, salah satu yang terdampak adalah ekonomi.
“Karena itu, semua pihak harus berupaya untuk memberikan yang terbaik sekecil apapun dalam menyelamatkan ekonomi kita. Dan, salah satu yang berperan penting dalam hal ini adalah para pelaku UMKM, khususnya Ultra Mikro,” kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti 100 pelaku usaha mikro dan pedagang kecil.
“Saat ini sekitar 57 juta pelaku UMKM ultra mikro tersebar di Indonesia yang didominasi petani, pedagang tradisional, pemilik toko dan pekerja lepas. Namun, dari jumlah itu baru 20 persen yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal,” kata Nevi.
Selama ini dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan seringkali didapat dari sumber yang memberatkan mereka, seperti rentenir dan pinjaman online berbunga tinggi. Sangat sulit bagi pelaku usaha ultra mikro untuk bisa naik kelas.
“Padahal pelaku ultra mikro dan UMKM tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional, sehingga harus diberikan support dan diselamatkan, terutama ditengah tekanan dampak pandemi Covid-19,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)