JAKARTA, Beritalima.com– Legislator asal Dapil II Provinsi Sumatera Barat, Hj Nevi Zuairina ketika tampil sebagai salah satu pembicara di webinar bertema ‘World Pneumonia Day 2020’ mengatakan, hingga saat ini lebih dari 9 juta penduduk dunia yang terinfeksi kuman TB. Bahkan sepertiga dari mereka yang terpapar kuman tersebut tidak terjangkau pengobatan.
Padahal, lanjut Nevi dalam webinar yang digelar pertengahan pekan ini, Mycobacterium Tuberculosis yang ditemukan Robert Koch sejak 1882 atau sudah 138 tahun lalu, kuman ini belum juga mampu dimusnahkan. “Mereka yang tak terobati akibat paparan TB ini berpotensi menularkan penyakit hingga penderita semakin banyak. “Penyebab utamanya adlaah setiap penderita TB yang tidak terobati dapat menularkan penyakit pada 10 hingga 15 orang sehat,” tutur Nevi.
Dikatakan anggota Komisi VI DPR RI ini, apalagi saat ini dalam kondisi wabah wabah pandemi virus Corona (Covid-19) dimana serangan organ manusia pada titik yang sama, yakni paru-paru sehingga semakin mengkhawatirkan bila terjadi komplikasi.
Ditambahkan, persoalan peneumonia mesti menjadi agenda utama bagi berbagai institusi baik pemerintah, dunia usaha, NGO dan individual pemerhati TB. Karena itu, hahasan dan diskusi mesti diarahkan kepada betapa pentingnya peningkatan penemuan kasus, pengobatan dan kesembuhan TB dengan melibatkan dunia usaha dan peran masyarakat yang lebih luas.
Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sumatera Barat, Nevi juga menekankan betapa pentingnya peran kader PKK untuk memperkuat kembali kader dasa wisma dalam melawan pneumonia serta Covid-19.
Penyuluhan pembinaan terkait program dasawisma, stunting, dan Covid-19 merupakan agenda andalan yang mesti terus berjalan karena sangat efektif dan efisien dalam memperkuat ketahanan keluarga di bidang kesehatan. Dasa wisma merupakan program kerja PKK mulai dari pusat sampai ke desa, yang terdiri dari kelompok ibu dari 10 rumah, yang melakukan aktivitas bermanfaat bagi keluarga.
“Saya memperkirakan, bila semua pihak berkomitmen menghilangkan TB dari muka bumi, setidak-tidaknya diperlukan kurang lebih 180 tahun. Tentunya ini harus melibatkan seluruh masyarakat agar berperan aktif mengikuti program memberantas TB sehingga semua pihak saya yakin pasti berkeinginan untuk menemui dunia tanpa TB,” ujar Nevi.
Dikemukakan, kerjasama dari dunia usaha, masyarakat dan Pemerintah merupakan kunci utama dalam mempercepat memusnahkan TB di muka bumi. Dan, pemahaman keluarga sebagai unit terkecil komponen masyarakat dalam memerangi TB dan Covid-19 akan dapat dilakukan secara masif dengan melibatkan kader dasa wisma.
“Pengendalian pneumonia dapat diawali dengan program ketuk pintu untuk sweeping anak-anak yang terkena pneumonia. Di masa pandemi ini, anak yang sudah kena pneumonia sangat mudah terkena covid-19. Menemukan penderita pneumonia di rumah-rumah merupakan langkah awal yang sangat tepat untuk memberantas TB ini,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)