JAKARTA, Beritalima.com– Legislator dari Dapil II Provinsi Sumatera Barat, Hj Nevi Zuairina pada masa reses persidangan kali ini turut mendampingi program pemerintah untuk melatih 45 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah Payakumbuh, salah satunya berlangsung pada di Payakumbuh Timur, pekan lalu.
Program ini adalah ajuan masyarakat di Sumatera Barat yang kami ajukan kepada Kementerian Perindustrian. “Alhamdulillah 45 calon dan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Payakumbuh dapat mengikuti bimbingan teknis (bimtek) yang dilaksanakan Kementerian Perindustrian,” tutur Nevi dalam keterangan pers yang diterima awak media, kemarin.
Pembukaan bimtek aspirasi masyarakat yang dilakukan Nevi Zuairina dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin, E Ratna Utarianingrum secara daring, Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh, Henny Riza Falepi dan Kadisnakerin Wal Asri di Hotel Kolivera Sicincin, Payakumbuh Timur.
Anggota Komisi VI DPR RI membidangi Industri dan Perdagangan ini mengatakan, ada tiga jenis bimtek yang dilaksanakan masing-masing 15 orang peserta seperti bimtek service HP, kerajinan dan Makanan Ringan. Mereka diberi penguatan di berbagai tempat di Payakumbuh sesuai keahliannya.
“Mereka mengikuti pelatihan 3 hari. Diharapkan bimtek ini dapat memberi dampak positif kepada penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru industri kecil dan menengah di Sumatera Barat,” ujar Nevi.
Politisi PKS ini berharap, agar semua peserta dapat serius mengikuti pelatihan ini, karena ini kesempatan emas untuk mengembangkan diri langsung dibimbing program pemerintah.
Karena program ini sangat terbatas, tidak dapat dilakukan secara masif untuk seluruh daerah di Sumatera Barat. Padahal kegiatan ini ketika dilakukan di tiap kabupaten atau kota di seluruh Sumatera Barat, kesempatan masyarakat untuk mengembangkan usahanya akan merata di setiap daerah.
“Saya berharap, program pembinaan yang langsung menyentuh masyarakat seperti ini dapat dilakukan masif. Program ini bagus karena bukan sekedar bantuan yang langsung habis. Tapi bantuan yang akan memberi dampak jangka panjang ibarat pemeberian kail untuk memancing ikan, bukan pemberian ikan untuk dimakan.”
Lebih lanjut, Nevi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian Perindustrian sebagai mitra kerja Komisi VI DPR RI atas program bimtek IKM. “Saya sudah memposisikan diri sebagai Ibu UMKM Sumatera Barat. Karena saya berfikir kita di Indonesia harus mengakui, kalau ketahanan ekonomi di tengah pandemi memang karena adanya IKM. Organisasi pengusaha dan organisasi lain 85 persen isinya adalah pelaku IKM, sisanya baru pelaku usaha besar,” ulas dia.
Dijelaskan, dirinya akan terus berusaha membina IKM di Sumatera Barat, mendampingi tugas pemerintah daerah kota/kabupaten yang membina pelaku IKM. Bagi Nevi saking cintanya kepada IKM, ingin membantu agar geliat ekonomi di daerah-daerah terus dikuatkan.
Diharapkan selepas bimtek ini peserta siap bersaing secara global, mulai dari lingkungan mereka. Jangan sampai acara ini menjadi seremonial belaka, pastikan bisa berdiri di atas kaki sendiri dalam berusaha. Insyaallah ada bantuan permodalan kelompok yang akan kami bawa.
“Jangan berharap kerja dari orang lain, orang-orang yang punya keterampilan harus bisa membuka usaha yang bisa memberu peluang kerja bagi orang lain,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)