JAKARTA, Beritalima.com– Sebagai lembaga yang fokus pada isu sosial kemanusian New Future Disaster Management Center (NFDMC) kerjasama dengan Save the Children melalui program Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Berlalu-lintas (Selamat) mengadakan kampanye ‘Mudik Selamat’ di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Kegiatan ini digelar 23-25 Desember 2020 bertepatan dengan momentum libur Natal dan Tahun Baru. Momentum libur Natal dan Tahun Baru yang cukup berdekatan, ditambah libur sekolah diprediksi akan memicu potensi tingginya arus mudik ke luar Jakarta. Risiko penularan wabah Covid-19 saat mudik bisa menjadi lebih tinggi jika warga tidak mematuhi protokol kesehatan, terutama saat mereka berada dalam perjalanan.
Ini yang mendorong NFDMC dan Save the Children mengadakan kegiatan kampanye ‘Mudik Selamat’. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk mengajak masyarakat yang terpaksa mudik di masa pandemi ini untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan salama perjalanan.
Profil Terminal Pulo Gebang sebagai terminal terbesar di kawasan DKI Jakarta menjadi latar belakang pemilihan lokasi kegiatan ini. Selain itu, rute perjalanan bus di terminal ini juga cukup beragam, meliputi pulau Jawa, Sumatera, Bali, Madura dan Nusa Tenggara. Karena itu, Terminal Pulo Gebang dijadikan pilihan lokasi pelaksanaan kampanye ‘Mudik Selamat’.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang. Pihak terminal memberikan dukungan dengan menyediakan stand di ruang tunggu penumpang yang merupakan pusat berkumpulnya penumpang sebelum keberangkatan.
Dalam pelaksanaannya, kampanye Mudik Selamat juga melibatkan relawan terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus di kawasan Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Relawan dilibatkan untuk mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan membagikan masker dan flyer berisi informasi seputar Covid-19 dan cara pecegahannya.
Selama berkegiatan, relawan dibekali alat perlindungan diri meliputi masker, face shield, sarung tangan, dan hand sanitizer. Aktivitas relawan juga dibagi menjadi dua shift, dimana shift pertama dilaksanakan pukul 09.00-12.00 WIB dan shift kedua dilaksanakan pukul 13.00-16.00 WIB.
“Pemberian alat perlindungan diri dan pembatasan waktu aktivitas bertujuan untuk melindungi relawan dan panitia dari risiko terpapar virus selama berkegiatan,” kata Rizkia Nurinayanti dari pihak penyelenggara dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, Jumat (25/12) petang.
Dengan dilaksanakan kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih sadar tentang pentingnya menjaga diri dengan menaati protokol kesehatan selama perjalanan. Masyarakat yang melakukan perjalanan jauh dengan durasi berhari-hari juga diharapkan mengganti masker secara berkala serta menerapkan protokol kesehatan lainnya, agar terhindar dari risiko Covid-19 selama perjalanan. (akhir)