Ngaji Bareng Bersama Ustad Yusuf Mansyur: Taat Protokol Kesehatan Bernilai Ibadah

  • Whatsapp
Hadirkan Ustad Yusuf Mansyur pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

SUMENEP, beritalima.com| Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si. digelar di Pondok Pesantren Alkarimiyah desa beraji Gapura Sumenep pada Sabtu malam Minggu (28/ 11/ 2020).

Bacaan Lainnya

Hadir sebagai penceramah, Ustadz Yusuf Mansur dari Jakarta dan sudah kesekian kalinya memberikan Tausiyah pada giat keagamaan di kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep DR. KH. A. Busyro Karim, MSi. dalam sambuntannya menyampaikan betapa bahagianya dirinya dan sebagai warga sumenep ini didatangi seorang Ustad Yusuf Mansyur bersama keluarganya.

“Saya ucapkan banyak terimakasih pada Ust. Yusuf Mansyur yang bersedia hadir di kabupaten sumenep, bahkan bersama keluarga beliau semata mata demi warga sumenep yang kita cintai ini,” ucap Kiai Busyro Karim.

Situasi pandemi seperti sekarang ini banyak membuat sulit semua pihak, itu juga dialami Ustaz Yusuf Mansyur saat berdakwah.

“Berdakwah di masa pandemi hanya ada dua hal. Pertama, baik. Kedua, baik sekali. Tidak ada cerita baik dan buruk, dan kita harus melatih kata-kata lebih baik,” ujar Ustad Yusuf Mansyur dalam Tausiyahnya.

Pria bernama asli Jam’an Nurkhatib Mansyur ini merupakan seorang tokoh pendakwah, penulis buku sekaligus pengusaha. Ia juga menjadi pimpinan dari Pondok Pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Cikarang Tangerang, Banten.

Aktivitas dakwahnya di berbagai tempat telah banyak menghiasi media massa nasional. Ustad Yusuf Mansyur berbagi kisah dan dakwah yang bisa membuat hati kita saling memeluk erat.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Yusuf Mansyur mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, terlebih dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 salah satunya mengenakan masker. Bahkan ia pun menerangkan bahwa mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 merupakan bagian dari ibadah.

“Saya sering bilang ke temen-temen bahwa mematuhi protokol kesehatan adalah ibadah yang paling tinggi, hari ini. ” ujarnya dalam acara tersebut.

Ia menuturkan, sebelum pandemi Covi-19, mematuhi protokol kesehatan tak dinilai sebagai ibadah. Namun pada saat wabah Covid-19 merebak ke seluruh dunia, mematuhi protokol kesehatan adalah wajib dan bernilai ibadah.

“Ini ibadah sebelum pandemi nggak muncul nih, tapi begitu pendemi ibadah yang namanya menjaga protokol safety, menjaga protokol kesehatan, ini menjadi ibadah yang utama, penting, nomor satu, ‘wajib’ malah,” ucap Pembina Daarul Qur’an tersebut.

Meski demikian, ia tidak membandingkan ibadah ini dengan ibadah-ibadah lainnya seperti sholat, puasa hingga haji. Namun, ia menjelaskan bahwa dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 itu artinya menyelamatkan orang lain.

“Tentu kita tidak membandingkan dengan sembarang, dengan rukun Islam misalkan, seperti haji, puasa Ramadan, zakat, atau ibadah sholat lima waktu, tapi sungguh bahwa karena mematuhi protokol safety berarti kita menyelamatkan orang lain, menyelamatkan diri kita dan keluarga, menyelamatkan istri, suami, anak-anak, keturunan, maka nilai dari ibadah,” tuturnya.

Lingkungan pesantren memang sempat dikhawatirkan menjadi klaster baru lahirnya bibit pasien Covi-19. Namun pihaknya telah menutup rapat-rapat celah tersebut. Beberapa di antaranya dengan tindakan pencegahan sebelum para santri masuk kembali ke pesantren.

Mereka harus melakukan rapid test dan menyertakan surat keterangan negatif Covid-19 kepada pesantren. Selain itu, proses belajar mengajar pun dimodifikasi agar selaras dengan protokol kesehatan. Misalnya, menjaga jarak, tidak membuat kerumunan hingga membiasakan diri mencuci tangan.

“Saya juga sering ingetin ke santri, dan orang masuk keluar, bahwa betul-betul harus ikuti aturan (protokol kesehatan Covid-19),” ungkapnya.

Sementara Kepala bagian kesmas sekretariat daerah kabupaten Sumenep menjelaskan, acara pengajian umum itu sejatinya untuk mengajak masyarakat Sumenep menyambut tahun baru dengan bershalawat dan berdoa. Harapannya, supaya masyarakat Sumenep di tahun depan lebih sejahtera, sekaligus mendo’akan Kabupaten Sumenep terhindar dari berbagai musibah khususnya Musibah Corona agar segera menghilang dari Bumi Sumekar dan Indonesia secara umum.

“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama bershalawat dan berdo’a, demi kebaikan Kabupaten Sumenep dimasa mendatang,”tegas Kabag Kesmas Setkab Sumenep, Kamiluddin.
(An)

 

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait