SUMENEP, beritaLima – Dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2018, Universitas Wiraraja (UNIJA) Sumenep menggelar Ngopi Kebangsaan bersama Mayjen TNI Asrobudi, SIP. Dan Tenaga pengajar Hubungan Internasional Lemhanas RI sekaligus Komisioner IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas) Jawa Timur pada Selasa 28 agustus 2018.
Kegiatan tersebut bertempat di Ruang rapat Universitas Wiraraja Sumenep dengan Tema “Peran Pendidikan Tinggi dalam Menumbuhkan Nilai Kebangsaan”. Hadir sebagai Moderator adalah KH. D. Zawawi Imron yang Juga dikenal sebagai Budayawan Madura asal Sumenep masyhur dengan puisinya yang berjudul “Celurit Emas”.
Giat “Ngopi Kebangsaan” bersama dengan Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Ketua dan Anggota IKAL Komisariat Jawa Timur, Wakil Bupati Sumenep, Kapolres, Dandim, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sumenep, Perwakilan Dosen dan ORMAWA.
Kegiatan Ngopi Kebangsaan Ini sangat menarik karena sangat jarang dilakukan. “Simple namun sulit dilakukan”, demikian disampaikan Wakil buat Sumenep, Achmad Fauzi, SH.
Menurut Wabup, bagi Mahasiswa baru dibutuhkan kesabaran dalam melalui proses panjang jenjang pendidikan. “Seperti menanam pohon yang dilakukan Mahasiswa baru jadi harus menunggu empat tahun baru bisa dilihat pohon itu tumbuh dengan baik atau tidak”. imbuhnya.
Terimakasih kepada Mayjend TNI Asrobudi yang telah hadir di kabupaten Sumenep untuk memberikan dan berbagi ilmu dengan Mahasiswa Kampus Wiraraja Sumenep.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi peserta khususnya Mahasiswa UNIJA Sumenep, mengingat wawasan kebangsaan dibutuhkan lantaran mahasiswa merupakan agen perubahan”, pungkas wabup Sumenep Achmad Fauzi.
Dr. Sjaifurrachman, SH. CN. MH. Pejabat sementara Rektor Universitas Arya Wiraraja mengatakan, menjelaskan, peran mahasiswa sebagai agen perubahan perlu didasarkan dengan wawasan kebangsaan. Dia mencontohkan, pada pemilihan kepala daerah (pilkada), mahasiswa harus tahu bagaimana mekanismenya, siapa calonnya, dan lain sebagainya.
Pancasila adalah ideologi bangsa yang dihasilkan dari kompromi atas realitas obyektif dan subyektif bangsa ini. ini sudah final. Maka, Pancasila dan NKRI harus dijaga” tegasnya.
Dalam pada itu, dia pun berpesan agar moderatisme dengan menghargai perbedaan yang ada, benar-benar ditanamkan dalam sanubari para generasi muda bangsa ini. “Dengan inilah, maka kedamaian dan kenyamanan dalam hidup berbangsa akan terwujud,” paparnya.
“Budaya Ngopi sudah ada sejak lama hingga kini dengan tujuan ngobrol santai hingga serius membedah suatu masalah. Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua. Amin” Pungkas Dr. Sjaifurrachman, SH. CN. MH.
(An)