SURABAYA, beritalima.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis, Nilai Tukar Nelayan (NTN) Provinsi Jawa Timur pada bulan April 2016 mengalami kenaikkan 1,48 persen, dan berada di peringkat kedua tertinggi. Tertinggi pertama adalah Provinsi DKI Jakarta, yang kenaikan NTN-nya mencapai 3,00 persen.
Disebutkan, lima dari 6 provinsi telah mengalami kenaikkan NTN tertinggi. Setelah DKI dan Jatim, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 1,23 persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,01 persen, dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,57 persen.
“Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Banten sebesar 0,15 persen,” kata Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, Rabu (4/5/).
Provinsi Jatim dengan naik sebesar 1,48 persen dari 107,61 pada Maret 2016 menjadi 109,19 pada April 2016. Kenaikan NTN ini, menurut Teguh, disebabkan indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen, sementara indeks harga yang dibayar nelayan mengalami penurunan sebesar 1,39 persen.
Disampaikan pula, ada 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan, yakni ikan tongkol, ikan kuniran, ikan kembung, ikan layang, ikan bebara, ikan kerapu, ikan cakalang, ikan bawal, ikan manyung, dan ikan beloso.
“Sedangkan 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah tomat sayur, bawang merah, upah membersihkan kapal, upah sortir, bawang putih, ikan cakalang, upah angkut ke TPI, gula pasir, petai, dan ikan tongkol,” urainya.
Selain itu, BPS juga mencatat ada sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah rajungan, udang, ikan tenggiri, kepiting laut, cumi-cumi, ikan teri, ikan kapasan, ikan tembang, ikan gulamah, dan ikan swanggi.
“Lalu sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah solar, cabai rawit, bensin, beras, cabai merah, jeruk, cabai hijau, kacang panjang, ikan mujair, dan daging sapi,” sambungnya.
Perkembangan NTN April ini terhadap bulan Januari 2016 (tahun kalender April 2016) mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen. Adapun perkembangan NTN bulan April 2016 terhadap bulan April 2015 (year-on-year April 2016) mengalami kenaikan sebesar 4,58 persen. (Ganefo)