Nilai Tukar Petani dan Nelayan Jawa Timur Turun

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur pada Maret 2021 kemarin turun 1,19 persen, dari 100,38 menjadi 99,19.

“Penurunan NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) turun 0,90 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik 0,29 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Dadang Hardiwan, Kamis (1/4/2021).

“Tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP, dan dua subsektor mengalami kenaikan,” lanjutnya.

Dijelaskan, penurunan NTP terbesar terjadi pada subsektor Tanaman Pangan, 2,76 persen, atau dari 101,00 menjadi 98,21.

Di bawah subsektor Tanaman Pangan, subsektor Perikanan sebesar 0,92 persen, dari 100,08 menjadi 99,17, dan subsektor Peternakan sebesar 0,22 persen, dari 98,33 menjadi 98,11.

Sedangkan yang mengalami kenaikan NTP, pertama subsektor Hortikultura sebesar 3,17 persen, dari 103,31 menjadi 106,59, diikuti subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,56 persen, dari 98,46 menjadi 99,01.

Dari 5 provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Maret 2021 semuanya mengalami penurunan NTP. Penurunan terbesar terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Banten sebesar 1,22 persen, diikuti Jawa Timur sebesar 1,19 persen, Jawa Tengah sebesar 1,06 persen, dan Jawa Barat sebesar 0,77 persen.

Dalam rilis yang digelar secara virtual ini Dadang juga menyampaikan Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Maret 2021 yang turun 1,55 persen, dari 98,42 pada Februari 2021 menjadi 96,90 pada Maret 2021.

Penurunan NTN ini disebabkan indeks harga yang diterima nelayan turun sebesar 1,50 persen, lebih besar dibandingkan indeks harga yang dibayar nelayan yang mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen.

Perkembangan NTN pada Maret 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) naik sebesar 0,67 persen. Dan perkembangan NTN pada Maret 2021 terhadap Maret 2020 (year-on-year) naik sebesar 0,04 persen.

Enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada Maret 2021, yang mengalami kenaikan NTN adalah Provinsi Jawa Barat sebesar 0,53 persen, dan Provinsi Banten sebesar 0,48 persen.

Sedangkan yang mengalami penurunan NTN, DKI Jakarta turun sebesar 0,26 persen, DI Yogyakarta turun 1,42 persen, Jawa Timur 1,55 persen, dan terakhir Jawa Tengah 1,68 persen. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait