MAGELANG, beritalima.com | Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Doddy Zulverdi, mengatakan, sangat kuatnya dolar AS memberikan tekanan depresiasi hampir seluruh mata uang dunia dan mata uang kawasan seperti Ringgit Malaysia, Baht Thailand, dan Peso Filipina.
“Dengan langkah-langkah stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah terdepresiasi 1,03 persen (ytd). Angka ini relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang negara di kawasan dan global,” ujar Doddy di acara Capacity Building dan Bincang Bareng Media di Magelang, Rabu (15/11/2023).
Dia tuturkan, Bank Indonesia mempercepat upaya pendalaman pasar uang Rupiah dan pasar valuta asing, termasuk optimalisasi SRBI dan instrumen-instrumen lain untuk meningkatkan manajemen likuiditas institusi keuangan domestik dan menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.
“Koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha terus ditingkatkan dan diperluas untuk implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023,” kata Doddy.
Perlambatan kinerja ekanomi lebih tinggi tertahan oleh peningkatan kinerja Konsumsi RT seiring dengan kenaikan pengeluaran pendidikan (Tahun Ajaran Baru), peningkatan konsumsi peralatan RT, bahan bakar, serta suku cadang.
Perbaikan kinerja ekspor turut menahan perlambatan lebih dalam. Kenaikan kinerja ekspor seiring peningkatan permintaan eksternal dari mitra dagang utama Jawa Timur, yakni Tiongkok (komoditas lemak/minyak nabati): Eropa (komoditas kimia organik), dan Malaysia (komoditas tembaga dan kayu).
Ditambahkan, kinerja ekonomi Jawa Timur triwulan IV 2023 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2023 ditopang oleh prakiraan kinerja konsumsi dan investasi yang lebih tinggi.
“Hal tersebut diprakirakan mendorong perbaikan kinerja LU Perdagangan, LU Konstruksi, dan LU Akomodasi Makan Minum,” tambahnya
Peningkatan konsumsi RT terutama didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat pada akhir tahun, momen HBKN Nataru, masa libur Natal, hari besar nasional, dan libur sekolah, peningkatan konsumsi pada masa safari politik menjelang pemilu tahun 2024, serta insentif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan PPN DTP untuk rumah di bawah Rp2 miliar.
“Investasi diprakirakan turut meningkat terutama ditopang oleh berlanjutnya PSN, proyek Perpres No.80 Tahun 2019, dan proyek swasta,” lanjutnya. Diperkirakani knerja ekonomi Jawa Timur pada tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 dan berada di 4,9 – 5,7 persen yoy. gan
Teks Foto: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Doddy Zulverdi saat Capacity Building dan Bincang Bareng Media di Magelang, Rabu (15/11/2023).