Langkat – Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono menghadiri peringatan HUT Ke-76 Korps Marinir di Lapangan Upacara Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan. Senin (15/11)
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. Kegiatan tersebut dihadiri Komandan Korps Marinir (Dankormar), Para Pemimpin Kotama TNI AL, Para Pejabat Utama Mabesal dan warga kehormatan Korps Marinir, serta diikuti secara virtual oleh para prajurit Marinir dari berbagai satuan di tanah air.
Sementara pada malam hari, Nono Sampono berkesempatan mengunjungi Batalyon Infanteri 8/Harimau Putih di di Bumi Tangkahan Lagan, Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara dan disambut Komandan Batalyon Infanteri 8 Marinir Pangkalan Brandan, Letkol Marinir Farick, M. Tr. Opsla.
Pada peringatan HUT ke-76 Korps Marinir mengusung tema “Mengabdi Kepada Ibu Pertiwi, Untuk Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”. Menurut Nono Sampono tema tersebut merupakan landasan langkah pengabdian kedepan, sekaligus sebagai refleksi dinamika perjalanan pengabdian Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang tidak perlu diragukan lagi loyalitas nya.
Nono menambahkan bahwa sebagai prajurit Marinir harus memegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir, meningkatkan profesionalisme, serta mempertajam naluri dan kemampuan tempur.
Nono menceritakan, markas di Pangkalan Brandan dipilih karena memiliki lokasi yang strategis. Lokasi ini terletak di jalan lintas timur Medan-Aceh. Dari pusat Kota Medan berjarak sekitar 80 km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam, sedangkan jarak ke Provinsi Nangroe Aceh Darusalam sekitar 20 km dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit.
Selain akses darat yang strategis, Batalyon Infanteri 8 Marinir juga memiliki akses jalur laut melalui 3 titik. Titik pertama melalui sungai Babalan di samping markas, titik akses jalur laut kedua melalui dermaga Pertamina Pangkalan Brandan dan titik ke tiga melalui Dermaga Pangkalan Susu yang langsung menuju Selat Malaka.
Menurut Nono, Korps Marinir harus menjadi garda terdepan dan dipercaya dengan mengedepankan sikap santun dan mampu bersinergi dengan komponen bangsa lainnya. Oleh karena itu, selain mengasah kemampuan dan naluri tempur, prajurit Korps Marinir harus senantiasa memelihara disiplin individu dan disiplin kesatuan.
“Hal ini bertujuan agar prajurit Korps Marinir juga selalu mendapat tempat di hati masyarakat, terhindar dari tindakan-tindakan yang merugikan dan menyakiti hati rakyat,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut secara pribadi Nono Sampono memberikan apresiasi yang tinggi dan rasa bangga kepada seluruh prajurit petarung harimau putih atas semua jerih payah dan kerja keras yang telah dilakukan selama ini.
“Prajurit Marinir, adalah pasukan terhormat, pasukan pendarat membawa kemenangan, bangsa dan negara ini bangga kepada prajurit Korps Marinir. Menjadi Marinir adalah pilihan kata hati, menjadi Marinir adalah kehormatan” pungkas Nono Sampono. (ar