Aceh Utara, Beritalima – Sudah dua belas hari satu unit Backhoe (Becho) kandas ditelan gambut saat melaksanakan pekerjaan normalisasi lahan gambut di Desa Buket Batee badan, Kec. Tanah Jamb Aye, Kab. Aceh Utara.
Dua unit alat berat becho lainnya yag dikerahkan, belum bisa mengeluarkan becho tersebut dari lumpur legit dan hidup. Menghadapi kondisi ini, rekanan yang mengerjakan proyek tersebut mengaku pusing.
Hingga hari ketiga belas ini, biaya yang telah dikeluarkan untuk biaya operasional evakuasi alat berat itu mencapai Rp. 100 juta lebih. Sementara nilai kontrak kerja antara rekanan dengan pemerintah desa setempat Rp. 80 Juta.
“Belum ada jalan keluar menghadapi kondisi ini,” ujar anggota TPK pembangunan desa terkait, Nasruddin, jum’at (13/10).
“Besak di rencanakan akan digunakan jasa alat berat jenis Chrain,” lanjutnya mendampingi Geuchik Buket Batee Badan, Adnan.
Sementara itu, Adnan mengakui, akibat kondisi ini, pembangunan saluran ini terhambat. Ia mengatakan tidak tau harus berbuat banyak, berhubungan kondisi ini terjadi karena musibah para pekerja becho.
“Harapan kita, pembangunan ini selesai. Tapi kita lihat kondisi yang terjadi hari ini, kita harus bersabar juga,” ujar Adnan di lokasi pengerjaan proyek itu.
Kepada pemerintah ia berharap, agar kondisi ini juga perlu diperhatikan. Adnan mengakui cemas jika hal tersebut berimbas kepada pertanggung jawabannya terhadap pembangunan pembukaan saluran pembuang sekaligus nomalisasi di desanya itu.
Bersumber dari dana DGP APBG tahun anggaran 2017, ia menargetkan pembukaan saluran ini capai 2.000 meter dengan anggaran sebesar Rp. 120 jutaan. Saluran ini ditujukan, agar mampu mengatasi air dalam endapan gambut rawa-rawa tersebut, sehingga busa dijadikan petak sawah warga.(Hf)