JAKARTA, beritalima.com – Dalam pelayanan publik seorang Notaris mengharapkan adanya pemahaman kepada masyarakat tentang Notaris tapi juga memberikan penampilan yang baik karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Dari penampilan itu menurut Indra Pusponegoro Pictuna Berlian, SH., M.Kn dapat diseminarkan di Ruang Pertemuan BLK Jombang.
Ujar Pusponegoro, hal itu terkait elok tidaknya penampilan, yang selama ini dikenakan apakah pantas menurut etika profesi notaris di masyarakat sesuai etika budaya setempat.
“Kami mengundang pakar tata busana dari LPTB Susan Budiharjo yang berkompeten di bidangnya dalam rangka menyambut hari kartini 21 April 2017 nanti. Hal ini berkaitan dengan derajat wanita yang harus diangkat,” pungkas Pusponegoro sebagai jubir Ketua Ikatan Notaris Indonesia Pengurus Daerah Jombang, Rabu (12/4/2017) di Ruang Pertemuan BLK Jombang.
Masih menurutnya, ini perlu menonjolkan busana wanita sehari – hari dalam menghadapi klien di kantor Notaris. Baik notaris yang berpraktek di kantor maupun yang berpraktek di rumahnya sendiri. Kendati demikian perlu penampilan yang elok meskipun berpraktek di rumahnya. Apalagi menerima tamu menggunakan busana sesuai dengan etika berbusana yang baik.
Harapan notaris yang disampaikan Pusponegoro usai ‘Seminar Sehari Memperingati Hari Kartini Etika Berbusana Guna Menunjang Pelayanan Umum’ tidak saja memberikan pemahaman dalam arti pengetahuan sebagai notaris. Ia pun menyatakan bisa menampilkan jati diri dalam berbusana ketika klien datang ke kantor Notaris.
“Jadi tidak hanya melihat apa yang kita lihat dalam pengetahuan, melainkan juga melihat cara berbusana dan berpakaian sebagai seorang notaris, sebagai seorang profesional,” ujarnya.
Sementara ditambahkan Jubir Ketua INI Pengda Jombang, bahwa untuk busana laki – laki dianggapnya tidak terlalu ribet melainkan sederhana karena dapat mengkombinasi warna kemeja dan celana. Lain dengan perempuan terutama bagi kaum ibu – ibu, senantiasa dapat menonjolkan busana yang elok. dedy mulyadi
