Jakarta | beritalima.com – Ahmad Suaedy dalam bukunya Nahdlatul Ulama Abad Kedua, Islam Nusantara dan Siyasah Perdaban, diluncurkan di Forum Kramat, tepatnya di Plaza PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/7/2025) beberapa hari ini, mengundang akademisi dari Ahmad Khoirul Umam, Ph.D selaku Direktur Pascasarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina.
Forum diskusi rutin yang dimoderatori Ahmad Rozali, Dr. Ahmad Suaedy selaku Ketua PBNU dan Penulis Buku NU Abad Kedua, Islam Nusantara dan Suyasah Peradaban. Dalam bukunya memberi perhatian lebih terkait usaha merespon dan terlibat dalam diskursus dan gerakan global seperti konflik, ancaman perang, kesenjangan yang akut Utara – Selatan dan polarisasi masyarakat di tingkat global.
Setiap langkah untuk aktivitas demikian mengharuskan suatu pembicaraan inklusif di tingkat para kyai/nyai guna mencari legitimasi keagamaan atas pemikiran dan kegiatan tersebut. Untuk merumuskan fikih peradaban misalnya mwmbutuhkan lebih dari 500an kali di tahun 2022 dan 2023 holaqoh diikuti oleh para kyai/nyai dengan peserta 100 – 150 per pertemuan.
Dalam siyasah menurut pandangan Ahmad Suaedy, merumuskan pengelolaan umat baik di lingkungan Pemerintahan maupun di lingkungan sosial di masyarakat untuk memperoleh kemaslahatan dan kemaslahatan bersama.
Lanjutnya dihadapan peserta diskusi rutin, Penulis buku punya niatan sebgai Islam Nusantara akan menyampaikan cara cara Islam kepada negara negara yang berkonflik baik masalah sekularisme maupun disrupsi pada kondisi global.
Namun dijelaskan Ahmad Khoirul Umam persoalan konflik sekularisme dan disrupsi yang tidak pasti, bersumber dari agama yang tidak bia dipisahkan dengan negara.
“Bukan hanya Islam yang memiliki aliran aliran akan tetapi agama lain juga memiliki sekte sekte yang mempengaruhi kebijakan negara yang pada gilirannya menyebabkan konflik,” terangnya.
Jurnalis : Dedy Mulyadi

