JAKARTA, Beritalima.com– Rapat Anggota Masyarakat Profesional Santri yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama (NU) Circle mengokohkan Program Jaringan Klinik Pesantren (JKP). Program ini diharapkan segera menjadi skema dalam membangun ketahanan kesehatan masyarakat pesantren dan lingkungannya.
Itu disampaikan Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo (Gus Pu) dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Senin (8/2). Anggota mengharapkan program JKP bisa bersinergi dan menjadi bagian penting Pemerintah membangun basis ketahanan kesehatan nasional.
“Tugas kami mensinergikan semua elemen dalam satu jaringan sehingga mampu menjaga kesehatan masyarakat khususnya dalam pelayanan kesehatan dasar nahdliyin,” tegas Gus Pu, panggilan akrab Gatot Prio Utomo.
Sejumlah tokoh nasional memperkuat pencapaian visi misi NU Circle. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Lily Chodijah Wahid (Lily Wahid) dipercaya sebagai Ketua Dewan Kehormatan NU Circle bersama KH Masdar F Masudi, Wakil Ketua PBNU Prof Maksoem Machfudz dan Wakil Ketua MPR Arsul Sani.
Sejumlah tokoh NU juga menggawangi posisi Dewan Penasihat seperti Bendahara PBNU Bina Suhendra, Mantan anggota DPR RI Ahmad Muqowam.
Rapat juga telah mengubah pengurus harian. Sekjen yang sebelumnya dijabat Ahmad Baidhowi, sekarang diisi aktivis literasi, HB Arifin. Di bidang kesehatan, terdapat Wakil Direktur IMERI Prof Budi Wiweko. Posisi Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan SDM dipegang mantan Staf Khusus Menteri Pendidikan di era Anies Baswedan, Ahmad Rizali.
“Saya berharap sinergi dan kolaborasi semua elemen dan profesional ini akan melajirkan orkestrasi program yang bermanfaat dalam membangun masyarakat profesional santri. Saya yakin jika berhasil menyejahterakan masyarakat nahdliyin, kita sedang menyelesaikan masalah Indonesia,“ demikian Gatot Prio Utomo. (akhir)