Nur Arifin: Tahun 2024 Fokus Penurunan Angka Stunting dan Zero Kemiskinan Ekstrem

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Tahun 2024 mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek ingin memastikan angka stunting turun dan mewujudkan zero kemiskinan ekstrem. Hal tersebut sebagaimana disampaikan
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin disela seremoni pemberangkatan pilar-pilar kesejahteraan sosial di Pendhapa Manggala Praja Nugraha beberapa waktu lalu.

Pihaknya sengaja memasang target tersebut sebagai salah satu fokus kerja bersama diselaraskan dengan misi pemerintah pusat.

Komitmen ini disampaikan saat
Nur Arifin sapaan akrabnya memberikan sambutan didepan unsur pilar-pilar kesejahteraan yang meliputi pendamping pkh hingga Taruna Siaga Bencana (TAGANA). Untuk kemudian, diberangkatkan menuju Kabupaten Madiun dalam rangka pengarahan bersama dari Gubernur Jawa Timur.

“Ditargetkan, Tahun 2024 nanti untuk Trenggalek mampu mewujudkan nol persen kemiskinan ekstrem serta penurunan angka stunting,” ungkapnya.

Kepala daerah muda inipun menambahkan, bahwa Kabupaten Trenggalek telah menerima insentif fiskal dari Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) atas kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem ditahun berjalan 2023. Itu didasarkan pada penilaian Pemerintah Pusat terhadap kerja nyata yang cukup progresif dalam penurunan kemiskinan ekstrem di Bumi Menaksopal. Tak terkecuali pula, adanya eksistensi peran pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam penghapusan kemiskinan ekstrem.

“Teman-teman pendamping PKH punya KPM, dimana tidak hanya menjadi penerima, namun bisa graduasi secara mandiri. Kalau sudah graduasi mereka harus punya kemandirian dalam hal ekonomi. Sehingga, bisa lepas dari kemiskinan,” tandas Nur Arifin.

Tak hanya itu, suami Novita Hardini melanjutkan, pendampingan program juga dilakukan kepada keluarga prioritas sasaran. Bahkan, TAGANA maupun TKSK turut pula membantu dalam survei data kemiskinan ekstrem. Sehingga, target kedepan bukanlah hal yang terlampau sulit untuk direalisasikan.

“Pemutakhiran data dan validasi lapangan terus di lakukan, kemudian nanti diinventarisir agar lebih efektif serta tepat sasaran,” pungkas dia. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait