Jakarta, Yayasan Biotech Methodologi Tubuh Indonesia (YBMT) yang menemukan obat Mutakhir “Lymfosit T Nano Isa Robotik” terus berupaya untuk menolong masyarakat dalam menyembuhkan orang yang terpapar covid-19, setelah melakukan serangkaian uji klinis dan uji coba ke masyarakat umum, yang terdiri dari tenaga medis, para purnawirawan jenderal dan berbagai tokoh nasional serta kalangan istana, maka pada hari Minggu yang lalu (12/7) Yayasan Biotech telah diberi untuk memberikan pengobatan gratis ke Secapa AD dibandung.
Yayasan yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan kesehatan ini telah membina dan mendanai temuan asli karya anak bangsa yang bernama Muhammad Isa atau yang dikenal ‘Isa robotik’, dan telah memberikan bantuan obat secara gratis ke 400 siswa SecapaAD dibandung yang terpapar positive covid-19.
Menurut ketua Dewan Yayasan BMT DR.Wibisono,SH,MH mengatakan Obat ini sudah melalui uji klinis dan sudah diujicobakan ke 2000 orang dan hasilnya sangat memuaskan. Orang yang carier atau terpapar covid-19 bisa sembuh, ini keadaan darurat mereka yang terpapar harus disegera diobati.
“Obat ini seluruhnya digratiskan karena ada misi kemanusian dalam menolong pasien yang terpapar, dan sudah dibuktikan ke ampuhannya, yayasan akan menggandeng perusahaan farmasi dari singapura yang sudah sangat minat untuk memproduksi massal hasil temuan anak bangsa ini,dan saya berharap hasil swap test siswa SecapaAD hasilnya negative dan sembuh,” ujar Wibisono ke awak media dijakarta Jumat (17/7).
Sementara itu ditempat terpisah ketua Penasehat Yayasan BMT Letjen (Purn) TNI Prof, DR Syarifudin Tippe,MSi mengungkapkan bahwa temuan obat ini layak di apresiasi sebagai solusi bangsa, jangan dianggap temuan ini adalah saingan atau apa, karena saya sendiri sudah merasakan manfaatnya, dan saya akan terus membantu untuk mendorong bisa segera di produksi massal agar bisa menolong masyarakat banyak.
“Kedepan pemerintah selayaknya mengapresiasi temuan ini, dan mengundang kami untuk bisa mengakomodir karya anak bangsa ini,agar bisa menolong rakyat yang terpapar virus Corona, karena sampai saat ini belum ada obatnya, ” pungkas jendral Tippe