Obat Mutakhir ‘Lymfosit T Nano Isa robotik’ segera diproduksi massal

  • Whatsapp
Obat mutakhir Lymfosit T Nano Isa Robotik

Jakarta, Sejak lembaga kesehatan dunia WHO resmi menetapkan virus Corona sebagai pandemi, virus corona (covid-19) telah menyebar secara global diseluruh dunia, pertama kali wabah virus Corona ini mewabah di Wuhan China secara cepat menjangkiti ribuan orang telah meninggal dunia. Orang yang terjangkit covid-19 disebabkan oleh Corona jenis baru yaitu virus sars covid-2, dan sebelum covid-19, virus Sars dan Mers telah menjangkiti manusia diseluruh dunia, dengan gejala yang hampir sama yakni gejala demam tinggi ,flue,batuk dan gangguan pernapasan.

Menurut Penemu Obat mutakhir Muhammad Isa atau yang dikenal dengan nama ‘Isa Robotik’ mengatakan bahwa virus ini mempunyai selubung protein RNA dan duri duri protein. lalu bagaimana virus sars covid-2 dapat merusak tubuh manusia ?

” Saat virus menyebar melalui tetesan air liur, seperti batuk atau bersin, maka virus akan masuk ke jalur pernapasan dibagian belakang tenggorokan dimana duri duri protein Corona menempel kedalam membran sel, virus Corona kemudian mereplika diri sangat cepat secepat kecepatan cahaya 5 kali lipat dan membajak RNA sel manusia, untuk menduplikasi RNA nya sendiri sehingga sel tidak lagi berkembang untuk kesehatan sel tubuh manusia, melainkan untuk memperbanyak virusnya menjadi ratusan, ribuan, jutaan bahkan sampai miliaran virus,” ujar Isa menjelaskan ke awak media di jakarta selasa (7/7/2020).

Dan bagaimana proses virus sars covid- 2 menyerang pernapasan?

Isa menjelaskan, saat virus berkembang dan menginveksi saluran pernapasan atas, maka virus sars covid-2 menyebabkan nyeri tenggorokan dan batuk kering dan diwaktu yang bersamaan INTERFERON memicu aliran protein untuk dan berusaha meredakan penyebarannya, namun sel ini tidak terlalu tepat sasaran, jika sistem imun tidak dapat menghentikan virus sars covid-2 yang BEREPLIKASI, maka INTERFERON beresiko merusak sel secara keseluruhan ,dan virus sars covid-2 dapat menyerang sistem imunitas di sistem pernapasan atas.

Lanjutnya, Proses ini akan merusak jaringan paru paru dan membuat jaringan menjadi bengkak dan akibatnya paru paru kesulitan memasok oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yaitu racun ditubuh sulit untuk dikeluarkan, Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen didalam darah membuat jaringan terisi cairan nanah dan sel mati, pada fase ini, pasien akan mengidap Pneunomia dan radang Paru paru, maka pasienpun akan mengalami kesulitan bernapas dan akhirnya pasien membutuhkan alat bantu pernapasan (Ventilator) yaitu alat yang menjadi membantu bernapas agar pasien yang positif sars covid- 2 yang punya riwayat paru atau complikasi penyakit lainnya agar tetap bisa bertahan hidup.

Sedangkan saat ini virus sars covid-2 sudah bermutasi gen menjadi virus sars covid-3 dengan jarak penularan 3 meter, kabar terbaru di Amerika (AS) dan Inggris sudah 3 jam diudara serta mempunyai kemampuan 10 kali lipat dari virus sars covid- 2 , saking halus, lembut dan kuatnya virus sars covid 3, sehingga orang orang sehat akan menjadi Carrier sebagai pembawa virus sars covid -3 dan mempunyai kemampuan 10 kali lipat dalam merusak dan mematikan sel tubuh manusia terutama yang punya riwayat complikasi penyakit.

Sementara itu menurut ketua Dewan Pembina ‘Yayasan Biotech Methologi Tubuh’ Wibisono menyatakan bahwa saat ini di seluruh negara di Dunia bahkan di Indonesia terus berlomba meriset untuk segera menemukan vaksin atau obat covid, karena kondisi saat ini virus sudah bermutasi terus menjadi sars covid-3, maka tidak bisa dengan obat obatan biasa atau dengan vaksin standart.

“Vaksin standart tidak akan bisa melumpuhkan atau membunuh virus sars covid-3 yang akan mulai bermutasi dua bulan kedepan menjadi virus sars covid- 4, dengan obat mutakhir Lymfosit T Nano Isa robotik, virus yang ganas bisa dibunuh, cara kerja lymfosit mempunyai methodologi tubuh tersendiri dalam mengebalkan dan meningkatkan daya tahan tubuh serta memburu dan membunuh virus sars covid-3 dan cluster baru secara agresor, yang akan merusak tubuh manusia.” Ulas wibi.

Saat ini obat lymfosit telah diuji klinis dan di ujicobakan ke masyarakat umum dan berbagai kalangan, dari para tokoh nasional, prajurit TNI, tenaga medis sampai kalangan Istana, maka dari itu obat ini akan segera diproduksi massal agar bisa mengobati orang yang reaktif covid atau pasien positive di seluruh wilayah Indonesia.

“Tawaran kerjasama untuk memproduksi massal obat ini banyak datang dari luar negeri seperti dari china dan singapura, tapi saya ingin tetap obat ini diproduksi di dalam negeri, sekarangpun yayasan telah mempersiapkan untuk membuat kajian ilmiah dan jurnal ilmiahnya dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI),” pungkas Wibisono.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait