Oleh:
Rudi S Kamri
Secara pribadi saya tidak terlalu mengenal Glenn Fredly. Hanya pernah dalam suatu kesempatan bertemu dan berbincang sejenak tentang Jokowi dan arah perjalanan bangsa ini setelah era Jokowi tidak lagi menjadi Presiden pada tahun 2024 nanti.
Kesan yang saya tangkap, dia orangnya sangat concern dan peduli dengan masalah kebangsaan. Dia juga seorang pribadi yang humble dan pendengar yang baik. Saat saya menjelaskan perspektif saya tentang kebangsaan, dia terlihat tekun menyimak. Dia juga mengatakan telah mengenal saya dari beberapa tulisan saya yang beredar di beberapa group relawan Jokowi. Pada saat hal itu disampaikan oleh seorang Glenn Fredly, jujur saya tersanjung.
Kebetulan saya dan Glenn punya tanggal dan bulan lahir yang sama, 30 September. Waktu keramat untuk bangsa Indonesia, kami berdua tertawa saat saya singgung tentang tanggal kelahiran kami. Meskipun saya jauh lebih tua dibanding dia (usia kami terpaut 11 tahun), saya menaruh respect yang tinggi atas talenta musikalitas dan kerendahan hatinya. Untuk ukuran seorang artis besar yang kondang seantero Asia, Glenn adalah pribadi yang sangat santun, rendah hati dan sangat menghargai orang lain.
“Dia tidak sekedar menyanyi, tapi dia sedang menyuarakan suara hatinya yang terdalam,” kata seorang sahabatku. Dan saya sangat setuju. Suaranya halus seperti kidung malaikat yang sedang membuai semesta raya. Tidak banyak manusia di dunia ini yang mempunyai berkah talenta suara seindah itu. Dan Glenn salah satu umat Tuhan yang beruntung diberikan anugerah itu.
Akhir Desember 2019 saya bersama beberapa sahabat nonton konser Glenn Frendly di ICE Serpong Tangerang Selatan. Ini kali pertama saya nonton konser Glenn Fredly secara langsung. Dan seperti biasa penonton yang mayoritas perempuan larut dalam alunan suara indahnya. Mungkin itu konser terakhir Glenn.
Dan pada saat Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo yang lahir pada 28 Februari 2020 buah cinta Glenn dengan Mutia Ayu berusia 40 hari, Glenn harus memenuhi panggilan Illahi. Di usia yang sangat muda Glenn harus menuntaskan perjalanan dunianya. Pada saat umat Kristiani sedang bersiap memperingati Paskah di bumi, Glenn akan bersuka cita merayakan Paskah bersama para malaikat di surga.
Rencana Tuhan terkadang tidak sesuai dengan keinginan manusia. Bahkan terkadang sulit dimengerti. Namun saya percaya, keputusan Tuhan apapun pasti yang terbaik untuk kita semua. Untuk itu kita harus mencoba ikhlas melepas putra terbaik bangsa ini untuk kembali pulang. Sumbangsih Glenn Fredly untuk negeri ini dalam bentuk karya musik akan tetap abadi dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.
Setidaknya kita bersyukur kepada Tuhan, karena pernah mengirimkan umatNya yang bersuara malaikat untuk hadir di tengah kita dan menghibur kita.
Selamat jalan Glenn…..
Tidurlah dalam keabadian. Dan satu hal yang bisa saya pastikan, Gewa kelak akan berucap: “Saya bangga menjadi anak Glenn Fredly”.
Indonesia Berduka
09042020