SURABAYA, beritalima.com – Ketua Tim Top9 (Bappilu) DPW Partai Perindo Jawa Timur, Ir Peter Susilo SH, telah menyiapkan 1 unit mobil serbaguna yang bisa dimanfaatkan para caleg Partai Perindo se-Jawa Timur.
Mobil jenis Elf yang sudah dibranding ini bisa untuk mengangkut logistik maupun perangkat kampanye, juga dapat dimanfaatkan untuk live musik. Di dalam mobil ini telah dilengkapi perangkat band, yakni drum, orgen, gitar, dan sound system, di samping juga ada 2 unit alat fogging.
Ir Peter Susilo SH selaku Ketua Tim Top9 DPW Partai Perindo Jatim mengatakan, mobil tahun 2014 berkapasitas 3 orang ini dia beli seharga Rp 110 juta.
“Silakan kalau mau pakai untuk kampanye atau mau fogging. Silakan ajukan melalui Ketua DPD masing-masing,” ujar Peter saat menunjukkan mobil tersebut.
Dikemukakan, sumbangsih ini diharapkan bisa menguatkan pemenangan Partai Perindo pada Pemilu 2019, baik untuk Pilpres maupun Pileg.
Selama ini program bakti sosial telah dilakukan, di antaranya fogging setiap Minggu di kampung-kampung sesuai permintaan masyarakat. Kemudian pemeriksaan dan pengobatan gratis, termasuk obat-obatnya.
Lebih dari itu, sebagaimana dikatakan Peter, Partai Perindo di Jawa Timur juga telah membagikan 500 gerobak UMKM, membagikan mobil ambulan ke setiap kabupaten/kota, menyediakan mesin penggilingan di setiap kabupaten/kota, dan membantu perbaikan perahu nelayan secara cuma-cuma.
“Jadi itu bukti bahwa Partai Perindo benar-benar ingin mensejahterakan masyarakat,” kata Peter, yang oleh Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo juga dipercaya sebagai Kabid Organisasi DPW Partai Perindo Jatim dan Kordapil RI untuk Provinsi Jatim ini.
Dalam Pemilihan Legislatif pada bulan April 2019 mendatang, Peter Susilo juga ikut maju sebagai Caleg DPR RI Dapil 1 Surabaya – Sidoarjo. Pengusaha sukses yang juga lawyer ini berada di nomor urut 2.
Ia menyatakan, jika dalam Pileg nanti terpilih lolos jadi anggota dewan, ia berjanji akan membuat masyarakat lebih maju dan sejahtera.
Peter mengaku sudah memiliki konsep pemikiran untuk membuat keadaan masyarakat lebih maju dan sejahtera.
Menurutnya, masih ada 27 juta penduduk yang prasejahtera. Pemerintah sebenarnya sudah berusaha memperbaiki itu, diantaranya dengan pembangunan infrastuktur.
“Untuk menperbaiki keadaan ini pemerintah perlu melakukan regulasi-regulasi saja, di antaranya memudahkan perijinan dan meringankan pajak,” kata Peter. “Beri mereka kemudahan usaha,” tandasnya.
Selain itu, perhatian pemerintah atas kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan masyarakat juga perlu ditingkatkan. Kebutuhan sandang misalnya, yang semestinya bisa murah tapi justru dirasa mahal.
Kemudian untuk pangan, masih banyak masyarakat yang belum tahu standarisasi gizi. Dan untuk kebutuhan papan, intinya, perlu dijadikan program nasional, karena masih banyak penduduk yang belum memiliki rumah. (Ganefo)