Obyek Wisata Menjadi Fokus Pengamanan Jajaran Polres Lumajang

  • Whatsapp

LUMAJANG,beritalima.com- Sejumlah obyek wisata menjadi pantauan pihak kepolisian, karena rawan dengan munculnya kecelakaan hingga kriminalitas. Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, polisi mulai disebar ke sejumlah objek wisata.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH,SIK,MM, MH, mengawali kegiatan ini dengan melakukan patroli dan pemantauan ke obyek wisata B29 yang lebih dikenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan di desa Argosari, kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang pada Senin (24/12/2018).

Menurut pengamatan Arsal Sahban, “Obyek wisata B29 ini, sangat diminati oleh sejumlah wisatawan yang ingin menikmati wisata alam gunung Bromo dari sisi Lumajang. Pengunjungnya pun tidak hanya dari Lumajang saja, namun juga dari luar kabupaten. Bahkan ada juga dari mancanegara, dari situ akan muncul kerawanan mulai dari kecelakaan hingga kriminalitas”, kata Arsal Sahban.

Untuk itu, pihaknya akan memfokuskan pengamanan ke obyek wisata ini. “Kami akan siagakan personel di lokasi yang rawan laka maupun kriminalitas. Jangan sampai, pengunjung yang ingin bersenang-senang, malah akan kena celaka”, tambah Arsal Sahban.

Dengan didampingi kasat Lantas polres Lumajang, AKP I Gede Atma Giri, Arsal Sahban juga meminta kepada semua pihak untuk selalu menjaga Kamtibmas yang ada diwilayahnya masing-masing, terutama di tempat wisata. Sebab, fokus kegiatan masyarakat saat ini kebanyakan di sejumlah obyek wisata.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Lumajang AKP I Gede Atma Giri saat mendampingi Kapolres setempat mengatakan, pengunjung B 29 diminta untuk tidak memakai motor matic. Sebab, motor matic tidak cocok untuk lokasi tanjakan seperti tempat wisata ini.

Dalam hal ini I Gede Atma juga menyarankan kepada pengunjung, jangan menggunakan motor matic. Sebenarnya, matic itu digunakan untuk jalan datar saja. Kalau digunakan untuk tanjakan, cukup berbahaya sekali”, kata I Gede Atma.

Untuk itu, I Gede Atma meminta agar pengunjung obyek wisata ini menggunakan jasa ojek saja. “Tidak begitu mahal kok, cuma sekitar 70 ribu hingga 100 ribu rupiah saja kok. Keselamatan adalah segala-galanya”, tambah I Gede Atma. (Jwo)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *