SURABAYA, beritalima.com – Untuk meningkatkan literasi mengenai investasi serta keamanan berinvestasi, OJK bekerjasama dengan Bukalapak menggelar seminar Reksa Dana di Hotel JW Marriot Surabaya, Kamis (13/7/2017).
Bertemakan “Reksa Dana – Produk Investasi Aman, Mudah dan Terjangkau”, seminar yang diikuti sekitar 150 undangan ini diharapkan dapat memberi edukasi dan wawasan yang cukup khususnya mengenai investasi di Reksa Dana kepada khalayak masyarakat yang lebih luas.
“Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia per tahun 2016 masih sangat rendah, yaitu sekitar 29.66%, sehingga rawan untuk dijadikan sasaran maraknya ajakan investasi ilegal,” kata Gahayu Handari, Business Development Manager Bukalapak.
“Untuk meningkatkan perlindungan konsumen serta kepercayaan masyarakat kepada industri keuangan, instansi-instansi perlu melakukan tindakan preventif, kuratif ataupun represif,” pesannya.
“Untuk itu, Bukalapak akan terus mendukung usaha OJK dalam rangka mendorong intensitas sosialisasi dan edukasi kepada publik serta mengembangkan metode penjualan produk khususnya Reksa Dana,” lanjutnya.
Seminar ini merupakan respons atas kompleksitas di sektor jasa keuangan seiring dengan perkembangan sistem keuangan yang semakin beragam, termasuk dalam memanfaatkan teknologi.
“Dengan adanya kegiatan seminar ini, kami berharap mampu memberikan informasi yang baik mengenai transaksi Reksa Dana dengan memanfaatkan teknologi digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga masyarakat aware akan kemudahan dan keamanan dalam berinvestasi di Reksa Dana,” kata Sujanto, Direktur Pengelolaan Investasi OJK.
Bukalapak sebagai online marketplace memberi kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk berinvestasi secara aman dan benar melalui fitur Reksa Dana online BukaReksa.
“Fitur produk BukaReksa ini sudah dikenalkan sejak awal tahun ini dan kita sudah mencapai lebih dari 30 ribu pengguna hingga hampir 6 bulan setelah peluncuran produk ini,” tambah Gahayu Handari.
Sebenarnya banyak investor yang berminat untuk investasi Reksa Dana, namun belum memahami apa itu Reksa Dana. Seminar ini diselenggarakan untuk mengajak masyarakat agar bisa lebih tahu mengenai keamanan, kemudahan, dan terjangkaunya investasi di Reksa Dana.
“Maraknya kasus investasi bodong di tengah masyarakat Indonesia merupakan tanda rendahnya tingkat literasi terhadap produk investasi termasuk Reksa Dana,” kata Sujanto.
“Masyarakat hanya tergiur dengan imbal hasil yang sangat tinggi, tanpa mempertimbangkan aspek legalitas dan risiko,” lanjut Sujanto.
“Karena itu, sebelum melakukan investasi di Reksa Dana, masyarakat perlu memastikan bahwa produk Reksa Dana telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.
Selain itu, masyarakat perlu mengetahui profil risiko dirinya dalam berinvestasi Reksa Dana, karena perlu dipahami bahwa imbal hasil yang tinggi tentunya akan membawa risiko yang tinggi pula.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong intensitas sosialisasi dan edukasi dalam rangka mengembangkan metode edukasi Reksa Dana yang efektif dan benar,” ujarnya.
“Semoga dengan adanya seminar ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memahami investasi Reksa Dana secara benar dan pada gilirannya akan memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Gahayu Handari. (Ganefo)
(Ki-Ka): Gahayu Handari (Business Development Manager Bukalapak, berdiri), Deddy Herlambang (Kabag Pengawasan Pasar Modal OJK Kantor Regional IV Jatim), Wahid Hakim Siregar (Analis Direktorat Kebijakan dan Dukungan Penyidikan Satuan Tugas Waspada Investasi OJK), Solihin (Kabag Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Investasi), dan Legowo Kusumonegoro (Presdir PT Manulife Aset Manajemen Indonesia), seminar di Surabaya, Kamis (13/7/2017).