SURABAYA, beritalima.com | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FK-LJKD) Jawa Timur menggelar Pelatihan Literasi dan Inklusi Keuangan (PETIK).
Kegiatan di Airlangga Convention Center Universitas Airlangga (Unair) Kampus C Surabaya, Selasa (5/11/2019), ini diikuti 1.000 mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Jawa Timur.
Acara yang digelar dengan tagline “Menuju Jatim Well Financial Literate” ini merupakan wujud nyata dari sinergi civitas akademika dengan FK-LJKD Jawa Timur dalam upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat dalam mewujudkan Jatim well financial literate.
Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara universitas dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Jawa Timur. MoU ini memiliki nilai simbiosis mutualisme bagi perguruan tinggi dan FK-LJKD Jawa Timur.
Dengan adanya MoU tersebut LJK dapat mengikutsertakan mahasiswa pada kegiatan pelatihan, literasi dan inklusi keuangan kepada segmen masyarakat serta keikutsertaan mahasiswa tersebut dapat diperhitungkan sebagai kegiatan akademis.
Melalui MoU tersebut LJK juga bersedia menjadi narasumber apabila diminta oleh pihak perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang turut bergabung, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Kadiri, dan Universitas Negeri Jember.
Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono, mengatakan, pemerintah melalui Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) menargetkan indeks keuangan inklusif tahun ini 75% sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Inklusi Keuangan.
Sedangkan indeks literasi keuangan ditargetkan sebesar 35% pada akhir tahun 2019 sesuai Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen No. 50 Tahun 2017.
“Target ini meningkat pesat dibandingkan lima tahun lalu yang masih berada di angka 36%. Saat ini capaian atas inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 67% persen dari jumlah populasi pada tahun 2016 lalu,” kata Heru.
“Jumlah itu setara 84 persen dari target 75 persen populasi pada tahun 2019. OJK optimis bahwa tahun ini target tersebut dapat tercapai,” tambahnya.
Berdasarkan survey literasi dan inklusi keuangan yang dilaksanakan oleh OJK tahun 2016, indeks literasi keuangan Jawa Timur sebesar 35,58% atau lebih tinggi dibandingkan dengan indeks literasi keuangan Nasional sebesar 29,66%.
“Sedangkan indeks inklusi keuangan Jawa Timur sebesar 73,25% lebih tinggi dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan Nasional sebesar 67,82%,” lanjutnya.
Heru menyampaikan, acara PETIK Keuangan 2019 ini dalam rangka memperkenalkan produk industri jasa keuangan seluas-luasnya terutama kepada kaum millenial.
“Kita berharap agar kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan di kota-kota besar lain di Jawa Timur, sehingga slogan untuk menjadikan Jatim Well Financial Literate benar-benar dapat terwujud,” ucapnya. (Ganefo)