KUPANG, beritalima.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar pelatihan dan gathering Wartawan Media Massa di wilayah kerja kantor OJK Regional VIII Bali dan Nusa Tenggara di Novotel Hotel Mataram, NTB.
Pelatihan yang berlangsung 29 Juni hingga 2 Juli 2019, diikuti peserta sebanyak 50 orang wartawan, yakni NTT sebanyak 15 orang, NTB 15 orang dan Bali 20 orang.
Adapun materi dalam pelatihan tersebut, yaitu Perkembangan Industri dan Keuangan di KR 8 Bali Nusa Tenggara, yang dibawakan Rochman Pamungkas, Direktur Pengawasan LJK, OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Perkmbangan Fiantech (Hendrikus Passagi, Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Financial Technologi), Perkembangan Bank Wakaf Mikro, (Suparlan, Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro).
Pada hari terakhir, para peserta akan
Selanjutnya pada Senin (1/7) para peserta akan mengunjungi Bank Wakaf Mikro Ahmad Taqiuddin Mansur ” ARQIA” di Mandalika, dan Gathering di Desa Sade.
Kepala OJK Nusa Tenggara Barat, Farid Faletehan ketika membuka kegiatan Pelatihan dan Gathering Wartawan Media Massa mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan di Nusa Tenggara Barat sebelum gempa tahun 2018 cukup bagus diatas nasional, tapi setelah gempa menurun cukup dratis.
Meskipun pertumbuhan perbankan yang biasanya per-tahun 14%, pada Desember setelah gempa turun hingga 7%. “ Pantai Santigi yang biasanya ramai sekali pengunjung, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantaran, namun setelah gempai pengunjung sepi,” kata Farid menambahkan.
Dikatakan Farid, seiring dengan waktu berjalan, NTB menggunakan tagline ‘ NTB Bangkit’ setelah adanya Pilkada tahun 2018, mengalami pertumbuhan satu persen, yang meskipun itu dibawah nasional.
“ Tentunya kondisi tidak seperti sebelum gempa. Setelah ada investasi masuk, Alhamdulilah kondisi terus bergerak dan semua pihak berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama di pariwisata,” jelas Farid. (L. Ng. Mbuhang)