OJK Update Perkembangan IJK Jatim 2021 di Batu

  • Whatsapp

BATU, beritalima.com | Kendati pandemi Covid-19 belum berakhir, ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,23% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa Tengah dan DKI Jakarta, namun lebih rendah dibandingkan Nasional (3,51%) dan Jawa Barat (3,43%).

“Jawa Timur menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua (Q3 2021) di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,33% atau 14,58% secara Nasional,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi, di acara Media Gathering di Kota Batu, Kamis (2/12/2021).

Bambang menegaskan, stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Timur per Oktober 2021 masih terjaga dengan baik, tercermin dari rasio kecukupan modal yang masih terjaga di atas threshold, dimana 4 Bank yang berkantor pusat di Jawa Timur sebesar 21,50%, untuk 274 BPR sebesar 45,47%, dan sebesar 26,34% untuk 26 BPRS.

“Kecukupan likuiditas masih mencukupi untuk antisipasi kebutuhan masyarakat yang tercermin dari rasio AL/DPK sebesar 40,12% dan AL/NCD sebesar 209,13%,” tambahnya. Risiko kredit juga masih termitigasi dengan baik, tercermin dari NPL Net Perbankan sebesar 1,63% dan NPL Gros Perbankan sebesar 4,18% serta NPF Perusahaan Pembiayaan sebesar 3,25%.

“Total asset dan DPK di Perbankan masing- masing tumbuh sebesar 7,45% (yoy) dan 7,57% (yoy), sedangkan Kredit tumbuh sebesar 1,51% (yoy),” lanjutnya.

Di sektor Pasar Modal, jumlah investor berdasarkan Single Investor Identification (SID) di Jawa Timur meningkat cukup tinggi, yaitu sebesar 98,46% (yoy) atau 905.408 investor, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan Nasional sebesar 100,7%. Jawa Timur menyumbang 13,54% dari total SID Nasional.

Di sektor Industri Keuangan Non Bank pertumbuhan pembiayaan oleh Perusahaan Pembiayaan mulai menunjukkan pertumbuhan meskipun masih mengalami terkontraksi sebesar 5,40% (yoy). “Namun kondisi tersebut lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020,” tukas Bambang.

Dan, Bambang pun menyampaikan, pembiayaan melalui Fintech Peer to Peer Lending tumbuh sebesar 120,1% dan pembiayaan LKM/S tumbuh sebesar 43,44%.

Disebutkan, akumulasi realisasi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di Jawa Timur mencapai Rp94,6 triliun dari 1.093.225 debitur, terdiri dari 77,27% (Rp73,1 triliun) merupakan restrukturisasi dari 510.803 debitur Bank Umum & BPR/S dan 21,89% (Rp21,5 triliun) merupakan restrukturisasi dari 582.422 debitur Perusahaan Pembiayaan.

Total penyaluran Kredit dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Jawa Timur sebesar Rp24,7 triliun, disalurkan kepada 328.335 debitur Bank Himbara, BSI dan BPD Jatim, serta sebesar 62,76% (Rp15,5 triliun) disalurkan kepada 267.175 debitur UMKM. BPD Jatim sendiri sampai Agustus 2021 telah menyalurkan 31,23% (Rp11,04 triliun) dari total kredit PEN di Jawa Timur kepada 132.656 debitur.

Bambang menambahkan, selama masa pandemi OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur tetap menjalankan fungsi edukasi dan perlindungan kepada masyarakat di Jawa Timur melalui webinar, dan memfasilitasi mediasi debitur terdampak Covid. Dan jumlah pengaduan yang diterima sampai Oktober 2021 sebanyak 3.945 pengaduan, baik lewat surat, telepon dan WhatsApp.

Selain itu OJK juga mendukung program PEN di wilayah Jawa Timur melalui pelaksanaan vaksinasi massal, mendorong pertumbuhan industri halal dan pengembangan UMKM melalui pemberian akses keuangan.

Kegiatan Media Gathering 2021 ini digelar OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur selama dua hari, Rabu dan Kamis (1-2/12/2021). Diikuti sekitar 60 wartawan berbagai media online, cetak dan elektronik. Bambang mengatakan, kegiatan ini tujuannya untuk meningkatkan sinergi antara OJK dengan media, di samping sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan perkembangan Industri Jasa Keuangan (IJK) khususnya di Jawa Timur. (Gan)

Teks Foto: Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi, saat paparan di acara Media Gathering di Kota Batu, Kamis (2/12/2021).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait