Raja Ampat,beritalima.com-Sedang meliput kegiatan dalam rangka fasilitasi pendidikan politik bagi politisi perempuan oleh Kemendagri bertempat di aula kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Raja Ampat.tiba-tiba wartawan berita lima ditelephon oleh Sudirman yang mengaku anggota intel,Jumat (13/5/2016) sekitar kurang lebih pukul 11:00 WIT waktu setempat.
”bapak bisa kita ketemu saya dari intel mau ketemu”,kata Sudirman.saat ditanya oleh watawan berita lima keperluannya apa dan mau ketemunya dimana.Sudirman menjawab.”kita ketemu di warung kopi dekat pasar ikan sambil ngopi-ngopi”,ujarnya.
Bergegaslah wartawan berita lima ke tempat yang ditentukan Sudirman,setelah sampai ditujuan wartawan mengulurkan tangan untuk berjabatan tangan dengan Sudirman.”bapak pernah tanya-tanya soal saya,dan cari saya ya,apa maksudnya”,ucap Sudirman.
wartawan menjawabnya dengan santai,saya selaku wartawan mencari informasi dan sudah hak saya bertanya.”oh begitu ya caramu kamu mau inteli saya,saya tidak suka caranya,oh maunya bapak kesini mau dipukul ya,bisa kalau kamu mau”,sambung Sudirman.
Karena sudirman terlalu banyak mengoceh,wartawan berita lima bertanya”maunya bapak seperti apa,dan apa maksudnya bapak panggil saya,kalau hanya untuk ribut lebih baik saya mohon pamit”,kata wartawan berita lima.
Menurut informasi yang diterima berita lima dari Danramil 1704-Saonek,Mayor Inf.Agus Padang ternyata Sudirman bukan anggota intel melainkan anggotanya Babinsa Waisai Kota berpangkat Sersan satu (Sertu).”Saya sangat menyayangkan sikap anggota tersebut,karena saya tidak ada di Waisai hari Senin baru kita bicarakan”, kata,Agus Padang saat dikonfirmasi berita lima melalui via telephon selulernya.
Peristiwa ini mencerminkan kurangnya didikan dan pembinaan pimpinan,terhadap anak buahnya seorang anggota TNI berpangkat bintara bersikap arogan terhadap wartawan.berikut rekaman percakapan antara wartawan dengan Sertu Sudirman.(Team)