TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Masyarakat Toraja Utara sempat dihebohkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru SMA Negeri 1 Rantepao,guru tersebut diketahui mengajar mata pelajaran fisika.
Belum reda dari ingatan masyarakat Rantepao,kasus pelecehan seksual itu,kali ini kasus yang sama rupanya juga menimpa SMAN 1 Kesu Kecamatan Kesu Kabupaten Toraja Utara.
Pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris itu,ini terjadi antara siswa dengan murid.Kejadian ini,memang sangat disayangkan.Pasalnya,seorang guru mestinya menjadi teladan pada anak didiknya justru terkesan memberikan contoh perbuatan tidak terpuji.
Ceritanya, seperti yang diceritakan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Kesu,Marthinus Pasumbung,S.Pd,M.Pd saat memberikan keterangan pers,Sabtu(19/11) diruang kerjanya,kata Marthinus,berawal dari les sekolah,saat itu SMAN 1 Kesu mengikuti lomba festival lagu Solo yang diikuti oleh setiap sekolah tingkat Atas se Kabupaten Toraja Utara.
Dari sinilah awalnya pelecehan seksual itu terjadi, tepatnya di ruang bimbingan kelas (BK),saat itu,Fresilia Fila Depia (16) bersama tiga temannya ikut les.Maksudnya ikut les tersebut guna mempersiapkan olah vocal,kebetulan oknum guru yang berinisial I.A (52) sebagai guru pembimbingnya.
Awalnya,empat siswa itu termasuk Fresilia tidak menaruh curiga pada guru pebimbingnya.Seperti hari-hari biasanya,I.A yang dikenal cukup akrab dengan anak didiknya tidak ada tampang mereka seorang guru memiliki,’nafsu libido’ doyan pada ‘daun muda’.
Seperti biasanya,les biasa dilakukan pada sore hari,saat itu Fresilia serta tiga teman mereka berada di ruang BK,tiba-tiba I.A,secara tiba-tiba memanggil Fresilia masuk salah satu ruang,kesannya Fresilia layaknya mendapat ruang karantina,sehingga mereka harus berada diruangan yang sudah disiapkan oleh guru tersebut tanpa didampingi teman mereka.
Dengan muka polos dan lugu Fresilia seperti dihipnotis mengikuti apa yang diinginkan oleh guru tersebut.Setelah mereka berada pada ruang yang telah disterilkan oknum guru itu,sungguh diluar dugaan Fresilia,ketika mereka hanya berdua ada ruang yang telah dipersiapkan guru yang bermental bejat itu,oknum guru itu melakukan tindakan tak senonoh,dengan memeluk Fresilia,mencium yang penuh berahi.
Saat aksi raba-raba yang dilakukan oknum guru itu,Fresilia masih belum menaruh curiga,tidak puas dengan aksi raba-rasanya,oknum guru itu rupanya semakin gencar dengan metode lainnya,yaitu aksi peluk-peluk.Saat itu,Fresilia rupanya belum menaruh curiga juga,tapi pada sesien terakhirnya, oknum guru tersebut mengganti metode jurus baru aksi cium-cium dengan desah nafas bak seperti gunung merapi ingin memuntahkan laharnya
Saat itu pula Fresilia sadar kalau dirinya sedang diambang bahaya.Akibatnya,dia berteriak histeris.
Sementara tiga teman Fresilia saat itu berada diluar ruangan yang dipersiapkan guru itu.Dari keterangan Kepala Sekolah SMAN 1 Kesu,tiga teman Fresilia hanya bisa mengawasi dan mengintip,dari luar dengan bertanya-tanya, kira-kira apa yang mereka lakukan berdua dalam kelas itu.
Belum buyar dari imajinasi dari tiga teman Fresilia itu,membayangkan serta berpikir,jangan sampai mereka melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.Namun tiba-tiba Fresilia berteriak histeris serta melabrak pintu yang telah dikunci oleh oknum guru itu seperti merasa ketakutan.
Akibat teriakan historisnya,akhirnya mengundang perhatian warga disekitar sekolah serta berhamburan mencari sumber teriakan tersebut.Ternyata teriakan itu berasal dari seorang Siswi SMAN 1 Kesu.
Tidak terima mendapat perlakuan tidak pantas,Fresilia meminta kepada Kepsek untuk memindahkan guru yang bermoral Cabul itu.Bahkan desakan juga muncul dari orang tua Fresilia meminta guru tersebut dipindahkan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita sudah pindahkan ke sekolah lain,dan rupanya peristiwa ini terjadi bukan kali ini saja dilakukan oleh oknum guru tersebut,tercatat telah di lakukan empat kali,”ucap Marthinus.(Gede Siwa)