Oknum Kades Persulit Warga Yang Minta Tanda Tangan Terkait Ahli Waris

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Seorang oknum Kepala Desa di wilayah Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sebut saja, S, menuai kontroversi. Pasalnya, diduga mempersulit warganya yang meminta tanda tangan terkait keterangan ahli waris.

Kejadian berawal, saat beberapa ahli waris hendak menjual sebidang sawah kepada pembeli, namun dipersulit oleh Kades dengan bahasa harus mendatangkan seluruh ahli waris baik yang disini ataupun yang sedang berada diluar kota.

Anehnya, setelah permintaan Kades dipenuhi dan seluruh ahli waris datang dan hendak meminta tanda tangan, justru memberikan jawaban yang tidak menyenangkan.

Kades mengaku sakit hati karena dulunya sudah ada perjanjian dengan ahli waris untuk membeli tanah tersebut dan memberi uang muka, namun tiba-tiba sudah ada yang membeli tanah itu.

Akhirnya karena tidak ada solusi yang terbaik, sempat terjadi argumentasi di balai desa antara Kades dan ahli waris yang disaksikan oleh beberapa perangkat desa.

Hal itu dibenarkan oleh, Suprihono salah satu ahli waris yang juga geram atas perlakuan dan ucapan yang dikatakan oleh Kades tersebut.

“Semua persyaratan yang diminta oleh Kades sudah kami penuhi, namun ternyata masih juga dipersulit,” ucapnya, Senin 25 September 2023.

Menurutnya, ahli waris memiliki hak atas tanah sawah tersebut, dan bebas mau dijual kepada siapapun tanpa terkecuali. Ia menganggap, tindakan Kades sebagai penghambatan yang tidak adil dan merugikan.

“Awalnya, Kades mau memberikan surat pernyataan kepada kami ahli waris dengan berbagai persyaratan dan kami tidak setuju. Tetapi setelah argumen dan debat beberapa saat, akhirnya mau memberikan surat dan menunggu ditandatangani seluruh ahli waris, terakhir Kades yang tanda tangan,” tambah Hono.

Keputusan yang diambil oleh Kades menurut Suprihono, sangat mengecewakan. Menurutnya, mengapa hal itu harus terjadi perdebatan yang membuat tensi bicara naik.

“Yang sangat disayangkan lagi, kenapa ranah pribadi dibawa ke persoalan pelayanan di Kantor Desa, sehingga ada indikasi mempersulit kami,” tandasnya.

Hono menjelaskan, banyak warga yang mengharapkan kepemimpinan di suatu daerah yang adil dan bertanggung jawab, demi menjaga kepercayaan dan keharmonisan di dalam masyarakat desa.

“Upaya dialog dan penyelesaian yang tepat sangatlah penting dalam mengatasi permasalahan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, S, selaku kepala desa, saat dikonfirmasi enggan berkomentar. Bahkan meminta kepada wartawan untuk tidak menulis permasalahan tersebut. (Dst).

beritalima.com

Pos terkait