SURABAYA, beritalima.com — Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo meminta Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) mengembangkan sport science bagi para atlet. Jadi kegiata
olahraga itu tidak hanya sekedar latihan fisik semata. Namun, dibutuhkan riset, teknologi dan ilmu yang mendukung kesuksesan para atlet tersebut.
Pakde Karwo — demikian Soekarwo akrab disapa — menyampaikan saat menghadiri Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Timur Masa Bakti 2017-2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum’at (28/4/2017).
Konsep sport scince ini tak hanya melatih fisik para atlet, tapi juga mental. Mental juara ini salah satunya didukung dengan kesehatan dan pendidikan yang baik. Untuk itu diperlukan ‘sekolah khusus’ sehingga para atlet tak hanya kuat fisiknya, tapi juga cerdas.
Soekarwo setuju dengan konsep ini. Mereka harus dididik cerdas sehingga derajat kesehatan dan pendidikannya baik,” katanya.
Selain dengan kecerdasan, lanjut Pakde Karwo, mental juara juga berhubungan dengan emosi. Faktor emosi ini juga penting dalam membentuk kualitas manusia.
“Negara tidak bisa maju bila produktivitasnya rendah karena kesehatannya rendah dan tidak ada inovasi. Kualitas otak dibentuk sejak kecil, jadi kalau kita ingin sepakbola bagus, atletnya harus dicek sejak kecil, gizi dan kualitas otaknya,” jelas Pakde Karwo.
Dia berharap program sport science bisa fokus pada apa yang dibutuhkan para atlet. Selain itu, pelatih juga harus ditingkatkan kompetensinya baik skill maupun pengetahuannya. Sehingga mereka mampu menggali data lengkap dan berkualitas. Untuk selanjutnya dapat dianalisis di sport science dan dijadikan formula pelatihan.
Pakde berharap dengan sport science ini pembinaan prestasi atlet kita akan lebih terukur.
Menurut Pakde Karwo, olahraga tak hanya sekedar mengeluarkan keringat, tapi mampu meningkatkan harkat dan martabat masyarakat. Semua ini, lanjutnya, berkat kerja keras KONI Jatim karena Jatim mampu menjadi juara sejati di bidang olahraga.
“Saya berterimakasih pada KONI dan para atlet Jatim yang secara elegan mengedepankan kejujuran. Ini menjadi bagian dari konsep baru kita membangun jati diri melalui olahraga, yakni sikap disiplin dan jujur,” ungkapnya.
Menghadapi PON Tahun 2020 mendatang, Pakde Karwo meminta Ketua KONI pusat untuk segera menetapkan cabang olahraga (cabor) mana saja yang akan dipertandingkan. Jangan sampai dari 38 plus lima cabor yang sudah ditentukan di kemudian hari akan berkurang karena alasan teknis seperti lokasi, karena akan mempengaruhi persiapan daerah dalam menyiapkan atletnya.
“Jangan sampai kami sudah persiapkan atlet di puslatda, ujung-ujungnya cabornya tidak ada, yang kasian atletnya nanti mental mereka bisa down,” jelas Pakde Karwo.
Terkait program-program KONI Jatim ke depan, Pakde Karwo siap mendukung penuh. Ia berharap program yang dijalankan realistis dan memiliki prioritas.
“Kami dengan DPRD akan sejalan mendukung program-program demi majunya olahraga Jatim,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum KONI Provinsi Jatim yang baru saja dilantik, Ir H Erlangga Satriagung menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh dari Gubernur Jatim, sehingga Jatim menjadi juara sejati di PON Jabar lalu.
Ke depannya, PON Papua adalah tantangan karena akan dilaksanakan di beberapa lokasi seperti Jayapura, Wamena, Merauke, Biak dan Timika.
“Bulan Juli nanti kami akan mulai Puslatda untuk PON mendatang. Kami juga membentuk badan diklat yang memantau cabor agar kualitas pelatih wasit dan juri meningkat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman mengatakan, Jatim selalu berprestasi dalam bidang olahraga. Ia juga mengapresiasi Gubernur Jatim karena satu-satunya provinsi yang memberikan kesempatan bagi PON remaja. (yra)