Bengkulu, beritalima.com | Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi hadiri Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Luar Ruang Kota Bengkulu di Hotel Nala Sea Side, Kemaren.
Kegiatan penyuluhan diikuti oleh peserta yang berasal dari kota Bengkulu. Para peserta mendapat pemahaman tentang pentingnya bahasa Indonesia.
Dedy Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan bahasa Indonesia yang benar dan tepat dalam kegiatan pemerintahan, baik secara lisan maupun tulisan di media luar ruang.
“Diharapkan bagi peserta untuk membangun kesabaran diri, masih dijumpai penyimpangan penggunaan bahasa Indonesia pada media luar ruang di Kota Bengkulu . Apakah itu Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia di media luar ruang yaitu contoh nama gedung, nama jalan, taman apa pun itu yang melekat di mana pun Itulah media luar ruang. Sehingga, kami merasa kegiatan penyuluhan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman penggunaan bahasa yang baik,” ungkap Dedy.
Ia mengungkapkan bahwasanya penggunaan Bahasa Indonesia sangatlah penting.
“Bukan berarti bahasa daerah tidak penting terutama ketika jam dinas harus terbiasa menggunakan Bahasa Indnesia,” katanya.
Disampaikan Dedy, Penyuluhan ini merupakan salah satu upaya untuk menindak lanjuti peraturan Presiden No.63 tahun 2019 tentang Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia di media luar ruang dan diharapkan bagi forum yang melaksanakan kegiatan Harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Bengkulu Kayono menyampaikan, dalam Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia di media luar ruang menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan kaidah bahas yang baik dan benar. Masih ada forum-forum yang masih menggunakan bahasa asing dari pada Bahasa Indonesia.
“Saya juga mengimbau pihak-pihak terkait melalui forum ini, termasuk kalangan OPD untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada media luar ruang. Namun, masih cenderung lebih mengutamakan bahasa asing dari pada bahasa Indonesia, ” ungkap Karyono.
Ia berharap bahwasanya kita harus lebih mengutamakan bahasa Indonesia di berbagi kegiatan pemerintah baik diluar ruangan maupun didalam ruangan. (rd)