Operasi Katarak Gratis Sisakan Masalah, Lima Pasien Dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung bekerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata (PERDAMI) Cabang Malang Raya pada 29 November 2025 di RSU Prima Medika Tulungagung menyisakan tanda tanya besar.

Pasalnya, beberapa pasien mengalami komplikasi pascaoperasi, seperti pembengkakan mata, nyeri, dan muntah-muntah, yang mengharuskan mereka mendapatkan penanganan lebih lanjut dan dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang.

Heru Santoso, Subkoordinator Kesehatan Jiwa Dinkes Tulungagung sekaligus Bidang P2P, menjelaskan bahwa dari total pasien yang dioperasi, terdapat lima pasien yang memerlukan tindak lanjut ke RS Saiful Anwar Malang.

“Tim sekretariat PERDAMI berada di RS Saiful Anwar dan alatnya pun lebih komplit,” ujar Heru.

Ia menambahkan, sejak malam tanggal 29 November, pasien-pasien tersebut sudah mengeluh pusing, nyeri, dan muntah-muntah saat kontrol pertama. Tim PERDAMI Cabang Malang Raya yang melakukan follow-up pada hari pertama menemukan bahwa kelima pasien tersebut mengalami peningkatan tekanan bola mata.

“Kelima pasien yang dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang telah ditindaklanjuti dengan pemberian obat penurun tekanan bola mata, bahkan ada yang diresepkan. Mereka juga disarankan untuk kontrol pada hari Senin di RS Karneni Campurdarat, sesuai pesan dari dr. Karina bagi pasien yang memiliki keluhan,” ujar Heru.

Lanjutnya, salah satu dari lima pasien tersebut dilaporkan sudah gelisah sejak malam Minggu dan meminta diantar keluarga untuk periksa ke Prima Medika, RS Iskak, atau RS Mardi Waluyo Blitar. Sementara empat pasien lainnya langsung menuju RS Karneni Campurdarat.

Heru Santoso dan tim mengakui bahwa kejadian ini merupakan “kejadian luar biasa” karena banyak pasien yang mengalami infeksi.

“Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini, paling hanya satu atau dua yang infeksi, itupun ditangani secara bertahap dan bisa sembuh,” jelasnya.

Saat dirujuk ke RS Saiful Anwar, kelima pasien sudah didaftarkan di IGD oleh tim dan namanya sudah tercatat. Untuk pasien yang tidak memiliki BPJS, rujukan ke RS Saiful Anwar Malang telah dilengkapi dengan Surat Perintah Membayar (SPM) dari Dinkes dan Surat Keterangan Miskin (SKM) dari Dinsos.

“Insyaallah, kalau pembiayaan diluar BPJS menggunakan Biakes Maskin untuk ini, nanti satu bulan ke depan PBID-nya sudah aktif,” pungkasnya.

Dari kejadian tersebut, apakah kelima pasien sudah sembuh dan normal kembali secara keseluruhan, atau malah ada yang semakin parah, menarik untuk ditelusuri lebih lanjut kebenaran. (Dst/editor Dibyo).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait