GRESIK,beritalima.com-Polres Gresik mengevaluasi hasil Operasi Simpatik 2017 yang di gelar mulai 1 sampai 21 Maret pada Selasa siang(21/3/2017) diruang aula Kecamatan Duduk Sampean Gresik Jawa Timur.
Acara tersebut langsung dipimpin Kapolres AKBP Boro Windu Danandito dihadapan seluruh jajaran Kapolsek setempat
Dari hasil evaluasi tersebut,dari Polres Gresik berhasil menekan angka kecelakaan sebanyak 6% persen dari kejadian bulan sebelumnya yaitu dari 39 kasus berkurang menjadi 33 kasus, sedang yang meninggal turun 50% dari 4 korban, menjadi 2 korban.
Sedang jumlah teguran bagi pengendara sebanyak 10862, hal tersebut terjadi peningkatan cukup masif. rata-rata yang mendapat teguran simpatik berasal dari pengendara roda.
Kasatlantas Polres Gresik, AKP Anggi Saputra membeberkan, Jenis pelanggaran yang ditemukan petugas dilapangan, rata-rata pengendara yang tidak membawa perlengkapan standar operasi berkendara, mulai dari helm, sampai kendaraannya yang tidak memenuhi kriteria standart aturan kepolisian
“Kita tidak hanya melakukan teguran pada pengendara yang melanggar, kami juga melakukan upaya giat pelatihan lalu lintas.kita berikan mereka pelatihan. sebanyak 1008 pengendara roda2 dan 63 pengendara roda empat” ujar Anggi
Anggi juga membeberkan, pengendara yang mengalami kecelakaan 40% berasal dari pekerja Swasta, seperti buruh pabrik
“Berdasarkan jenis pekerjaan, Pengendara yang paling rawan mengalami kecelakaan berasal dari pekerja swasta,”imbuh Anggi
Sementara Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito mengapresiasi kinerja anak buahnya, meski demikian pria kelahiran Jombang ini mengingatkan kepada anak buahnya untuk lebih simpatik kepada masyarakat serta disiplin memperhatikan keselamatan dirinya sendiri seperti menggunakan rompi yang menyala, agar meminimalisir terjadinya kecelakaan bagi anggota
” Dalam operasi simpatik ini, kita mengingatkan pengendara dengan tujuan menyelamatkan mereka dari kecelakaan” ujar Boro
Meski begitu, Polres Gresik bersyukur selama operasi simpatik ini, tidak ada kasus yang meninjol.adapun teguran yang paling unik dari evaluasi tersebut, yakni petugas membina pengendara yang melanggar dengan menyuruhnya membaca Al Quran
Sebagai evaluasi Boro mengingatkan anggotanya agar lebih ramah kepada masyarakat sebagai upaya memberi rasa aman dan nyaman agar masyarakat semakin percaya pada institusinya
“Kita mengharapkan kepercayaan, tidak menghadirkan ketakutan. Maka untuk menyapa mereka(pengendara) harus dengan senyuman” imbuhnya.(Ron)