Operasi Simpatik Semeru 2017, Digaungkan Melalui Media Massa

  • Whatsapp

BANYUWANGI Beritalima.com –  Momen Operasi Simpatik Semeru 2017 tidak hanya dilakukan dengan melakukan razia kendaraan di jalan raya. Satuan Lalulintas Polres Banyuwangi memanfaatkan program berkala di lingkungan Polri ini dengan menggelar sosialisasi melalui corong radio.

Ada dua tim yang menjalankan tugas tersebut. Tim pertama digawangi Kanitlaka Iptu Budi Hermawan dan KBO Satlantas Polres Banyuwangi Ipda Ardi yang menjadi nara sumber talkshow di Radio VIS FM di Jalan MT Haryono 59 Kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi. Kedua perwira ini terlibat dialog dengan pendengar radio tentang Operasi Simpatik 2017 yang sejak Rabu (1//3/2017) digulirkan. Dialog ini berdurasi satu jam, antara pukul 07.00 – 08.00 WIB, Kamis (2/3/2017).

“Tingkat kecelakaan lalulintas di Banyuwangi cukup tinggi. Program ini ingin menekan angka tersebut agar trennya bisa turun. Mengingat jumlah pelanggar khususnya anak di bawah umur juga cukup banyak,” ulasnya melalui udara.

Selang satu jam, ganti Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Ries Andrianto Nugroho SIK yang menjadi nara sumber dengan topik serupa. Mantan Kasatlantas Polres Situbondo ini menjadi tamu talkshow di Radio Fajar FM di dekat Patung Kuda Banyuwangi. Waktu satu jam yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB, perwira lulusan Akademi Kepolisian Semarang  banyak mengupas tentang target Operasi Simpatik Semeru yang digelar sampai 21 Maret 2017 mendatang.

“Operasi dilakukan secara gabungan. Sasarannya semua pengendara kendaraan yang melintas di jalan raya. Sanksi yang dijalankan berupa teguran agar pengendara sadar tertib lalulintas,” jelas AKP Ries Andrianto Nugroho menjawab pertanyaan presenter Radio Fajar FM.

Selain sosialisasi melalui dua chanel radio, Satlantas Polres Banyuwangi juga membentuk Komunitas Korban Laka Lantas (KKL). Pertemuan pembentukan kelompok ini berlangsung di Kantor Unit Laka Satlantas Polres Banyuwangi di Jalan Letkol Istiqlah. Acara ini diikuti sejumlah keluarga korban yang tinggal di sekitaran Kota Banyuwangi.

“Baik keluarga luka ringan, berat sampai meninggal dunia kita undang. Sementara ini yang kita ajak membentuk komunitas baru sebatas wilayah kota saja. Nanti anggotanya bisa dari wilayah kecamatan lain di seluruh Bumi Blambangan,” tukas Kasatlantas.

Komunitas yang terbentuk memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan mengenai penanganan korban kecelakaan sampai penyadaran tertib berlalulintas di kalangan warga tempatnya tinggal. Menurut Kanitlaka Iptu Budi Hermawan, proses pengurusan klaim asuransi juga menjadi bagian dari misi yang harus disebarkan oleh KKL.

“Kami tidak ingin warga bingung ketika keluarganya menjadi korban laka lantas. Karena itu kami berinisiatif membentuk KKL agar menyampaikan misi ini di lingkungan tinggalnya. Harapannya masyarakat sadar tertib  lalulintas dan tidak segan melapor bila terjadi kecelakaan,” timpalnya. (Abi)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *