JAKARTA, beritalima.com | Musisi Opick mendapat satu helai rambut Nabi Muhammad SAW dari Dewan Ulama Thariqah Internasional dan Pemerintah Turki. Rambut itu dibawa langsung oleh Opick dari Turki dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sekitar pukul 17:30 WIB.
Saat jumpa media, Opick menjelaskan ada beberapa orang yang meragukan keaslian rambut Nabi Muhammad SAW. Kemudian pada Minggu (4/5) ia terbang ke Turki untuk mengetahui nasabiyah (ahli waris) rambut tersebut.
Mungkin, kata Opick, ada rambut Nabi Muhammad SAW di Solok, Banjarmasin dan Padang. Tetapi rambut yang dibawa pelantun ‘Astagfirullah’ itu bersertifikasi langsung dari pemerintah Turki dan Dewan Ulama Thariqah Internasional.
“Hanya satu hari di sana untuk memastikan dan mengetahui nasabiyahnya. Kemudian meminta (nasabiyah rambut) ini dari siapa, dari siapa, dari siapa sampai ke Rasulullah SAW,” kata Opick saat jumpa media di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (7/5).
Opick menjelaskan rambut Nabi Muhammas SAW tersebut akan disimpannya di Rumah Umat Tombo Ati, Pulo Gebang, Jakarta Timur. Rambut itu akan dijaga dan dibacakan Alquran selama 24 jam.
Orang yang membaca kitab suci untuk menjaga rambut itu bisa bergantian, kebetulan di Rumah Tombo Ati terdapat penghafal Quran yang dalam satu hari bisa khatam sebanyak tiga sampai empat kali. Opick juga memperbolehkan orang yang datang melihat rambut untuk mengaji.
Menurutnya, Dewan Ulama Thariqah Internasional dan Pemerintah Turki berpesan untuk membuka rambut tersebut hanya dua kali dalam satu tahun saat Isra Miraj dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun Opick meminta izin untuk membuka rambut tersebut sebanyak tiga kali, satu kali berikutnya dibuka saat 1 Muharam.
“Tapi khusus hari ini saya minta izin pada ulama di sana dan pemerintah, untuk menunjukkan seperti apa rambutnya. Ini 30 cm, nanti akan saya buka,” katanya.
Sehelai rambut Nabi Muhammad SAW tersimpan dalam tabung bening. Bagian atas tabung dan bawah tabung tersebut ditutup dengan penutup berwarna putih.
Opick pun memberi kesempatan kepada awak media yang ingin mencium rambut tersebut, yang segera menyambut kesempatan itu. Kemudian rambut itu kembali dibungkus dengan kain putih, dilapisi kain warna hijau, lantas dimasukkan ke dalam kotak.
“Yang terpenting enggak ada maksud lain, enggak ada maksud sombong, enggak ada maksud seperti apa. Ini hanya untuk menunjukkan nanti jika kalian mau ziarah ke Rumah Umat Tombo Ati,” kata Opick.
Opick melanjutkan, “Ini anugerah, andai kata dunia dan jagat raya ini tidak lebih berharga dari satu sayap nyamuk saja, berarti ini rambut Rasulullah SAW lebih berharga dari semuanya. Ini rambut yang berangkat ke Sidrathul Muntaha juga, ini rambut bagian tubuh dari makhluk yang paling mulia, dicintai dan diberkahi.”
Pria berusia 45 tahun ini menjelaskan akan membuat tempat penyimpanan khusus rambut Nabi Muhammas SAW yang lebih aman dan terjaga. Untuk sementara rambut tersebut ada di Rumah Umat Tombo Ati, tepatnya di dalam kamar Opick. Ia pun memutuskan berpindah kamar.
Lebih lanjut, Opick mengungkapkan proses mendapatkan rambut Nabi Muhammad SAW. Ia menuturkan sempat mengalami tiga kali mimpi. Pada mimpi pertama ada bulan yang jatuh di tangannya, lalu juga bintang yang jatuh di halaman rumah.
Selanjutnya pada mimpi kedua Opick kedatangan temannya, Abdullah, yang berkata Imam Mahdi dan Nabi Muhammad SAW akan datang hari Minggu (4/5). Kemudian pada mimpi ketiga di rumah Opick terdapat air terjun besar hingga membentuk danau yang menjadi sumber minum binatang dan orang-orang.
Ketika ditanya awak media bagaimana proses pemerintah Turki dan Dewan Ulama Thariqah Internasional memberikan rambut Nabi Muhammad SAW, Opick tidak menjelaskan secara pasti. Ia sendiri merasa heran dipercaya menyimpan rambut itu.
“Ya itu, aneh, bisa ya, kenapa saya ya? Banyak teman-teman, ustad, habib, kiai juga minta, tapi di Opick langsung dikasih. Itu saya [rasa] aneh juga, ini enggak boleh besar hati juga, mungkin saking banyak dosanya dikasih ini [rambut] supaya sadar,” katanya.
Opick melanjutkan, “Saya juga enggak mengerti mengapa mereka mudah (memberikan rambut Nabi Muhammad SAW). Bahkan syekh itu hanya senyum-senyum saja. [Saya tanya] ‘kenapa saya, Syekh?’, jawabnya ‘It’s a sign from Allah’.” (rr)