MAGELANG, beritalima.com – Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) Borobudur merupakan organisasi nirlaba yang bergerak pada kegiatan kemanusiaan. Walaupun baru berumur setahun namun kiprah pengabdian organisasi ini sudah terbukti dalam berbagai giat kemanusiaan yang terkena musibah.
Tampak hadir pada perayaan HUT pertamanya yang diadakan pada Rabu (23/1) di Balkondes Karanganyar Borobudur; Kalapops BPBD kabupaten Magelang, Kapolres , Dandim, Damkar, Forkompincan, Kades se-kecamatan Borobudur, BRI, Bank Jateng, PT. TWCB , Relawan SEREM (Seduluran Relawan Magelang Raya .red), dan Saka Rescue.
Disampaikan Kalapops BPBD pihaknya sangat mengapresiasi atas keikhalasan para relawan dalam membantu sesama.
“Kami menyadari dengan anggota 52 personil tidak mungkin menangani semua bencana yang terjadi, tercatat pada tahun kemarin 400 kejadian dengan luas 21 kecamatan. Kami ucapkan terima kasih atas peran dan partisipasinya dalam penanggulangan kebencanaan selama ini.” Kata Edi Susanto.
Apresiasi serupa dikatakan Nanda Pribadi bahwa OPRB Borobudur sudah menunjukkan kiprahnya seperti pada bencana yang terjadi di Palu dan terakhir ke Pandeglang.
“Bagaikan bayi yang baru bisa merangkak tapi sudah bisa berbakti untuk ibu pertiwi. Inilah bayi ajaib di dunia kemanusiaan, untuk itu saya minta kepada seluruh kepala desa se-kecamatan Borobudur harus memasukkan anggaran kebencanaan di desa masing-masing.” Tukas Camat Borobudur.
Sementara ketua OPRB Borobudur mengatakan walaupun baru setahun pihaknya sudah memiliki sarana prasarana guna menopang kegiatan kemanusian.
“Saat ini dua ambulans sudah kami miliki, untuk tahun 2019 ini direncanakan akan bertambah 1 lagi.” Nur Fauzan. (Slamet.R)