Optimalisasi BUMD dan BLUD, Komisi II DPRD Trenggalek Usulkan Penambahan Anggaran

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com
Optimalkan sumberdaya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), DPRD Trenggalek usulkan penambahan anggaran guna memfasilitasi pengelolaan dan pembinaannya.
Menindaklanjuti itu, DPRD Kabupaten Trenggalek melalui Komisi II kemudian memanggil mitra kerja dari pihak eksekutif dalam hal ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar tambahan anggaran untuk kegiatan dimaksud benar-benar sudah sesuai kebutuhan serta kemampuan daerah. 


Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Pranoto kepada beritalima.com mengatakan jika sebenarnya usulan tambahan anggaran ini, sebagai salah satu langkah solutif dari adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) pada penyerapan anggaran tahun lalu.
“Agar kedepan tidak ada lagi temuan, maka disarankan untuk membentuk tim optimalisasi BUMD,” ujarnya, Kamis (17/9/2020).
Usulan tambahan anggaran ini pun, lanjut dia, wajib mengacu amanat PP Nomor 12 tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Jadi antara legislatif dan eksekutif harus merumuskan secara detail alokasinya bersama-sama. Rencananya, untuk tambahan pagu anggaran kali ini mencapai angka 28 miliar rupiah.


“Pada rencana kegiatan fasilitasi pengelolaan SPBU mengusulkan tambahan anggaran untuk belanja BBM sebesar Rp 26.942.246.500,  belanja operasional selain BBM sebesar 1.057.753.500,” imbuh Pranoto.
Masih menurut Politisi PDIP ini, usulan penambahan anggaran tersebut lebih banyak akan dipergunakan untuk belanja bahan bakar minyak (BBM), terhitung mulai bulan desember 2020 dan minggu pertama januari 2021. Dengan adanya penyesuaian belanja kegiatan dan fasilitasi pengelolaan SPBU, untuk target pendapatan tahun depan juga disesuaikan.
“Akibat pandemi Covid-19 kemarin ada ‘refocusing anggaran’, sehingga kami juga melakukan penyesuaian target pendapatan sebesar Rp. 36.000.000.000,” tandasnya.


Perlu diketahui bersama, bahwa anggaran pengelolaan SPBU pada awalnya dulu sekitar Rp. 56.120.000.000, kemudian setelah ada refocusing anggaran akibat wabah virus corona menjadi  Rp. 26.042.361.895. 
“Sedangkan untuk fasilitasi pembinaan BUMD dan BLUD, pihaknya mengusulkan tambahan anggaran sebesar 20.000.000, sehingga pagu anggaran akhir nanti menjadi Rp. 377.735.000,” pungkas Pranoto. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait