MADIUN, beritalima.com- Penanganan Covid-19 di Kota Madiun, Jawa Timur, terus dioptimalkan. Salah satunya terkait pemindahan warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) ke tempat isolasi terpusat (isoter). Pun, petugas disiagakan terkait rencana pemindahan tersebut.
‘’Ini merupakan upaya pencegahan semakin meluasnya penyebaran Covid-19. Khususnya, banyaknya klaster keluarga. Jangan sampai terjadi keterlambatan penanganan,’’ kata Danrem 081 Dhirotsaha Jaya, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho, saat Apel Gelar Pasukan dalam rangka Pemindahan Isoman Menuju Isoter di Wilayah Kota dan Kabupaten Madiun di Makorem 081 DSJ/Madiun, Rabu 18 Oktober 2021.
Pemindahan warga isoman dinilai penting dan perlu agar penanganan makin maksimal. Setiap gejala yang muncul bisa segera terdeteksi. Harapannya, petugas juga bisa segera memberikan tindakan. Apalagi, di isoter tersebut juga disiagakan dokter dan perawat.
Waris berharap, ke depan tidak ada lagi masyarakat yang tengah terjangkit Covid-19 dan melaksanakan isoman namun terlepas pemantauan petugas medis maupun aparat.
‘’Gejala bisa muncul kapan saja. Kalau segera diketahui, segera ditangani. Dengan begini harapannya kesembuhan semakin bisa ditingkatkan,’’ ujarnya sembari berpesan untuk mengedepankan tindakan humanis, persuasif, dan perhatian saat pemindahan.
Sementara itu, Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, persiapan isoter terus dimatangkan. Pemerintah Kota Madiun memang menyiapkan sejumlah gedung sekolah terdekat dari Puskesmas untuk perawatan pasien Covid-19. Hasil pendataan, terdapat 11 sekolah dengan 70 ruang yang terdekat dengan lokasi Puskesmas. Jika satu ruang diisi sepuluh orang, artinya bisa untuk menampung 700 orang. Penyiapan isoter ini memang bekerja sama dengan TNI/Polri untuk bed tempat pasien.
‘’Kebiasaan masyarakat itu sakit tidak dirasa. Setelah agak parah, baru ke rumah sakit. Kalau sudah terlambat dibawa penanganan juga tidak maksimal. Karenanya, yang saat ini isoman, khususnya yang berusia 50 tahun ke atas akan kita pindahkan ke isoter,’’ H. Maidi.
Selain petugas dari TNI/Polri, walikota juga membentuk tim relawan yang terdiri dari ASN yang muda untuk turut dalam upaya pemindahan tersebut. Setidaknya, ada 30 petugas dengan masing-masing sepuluh orang per kecamatan. Harapannya, pemindahan semakin cepat dan maksimal. (Sumber Diskominfo/editor: Dibyo).
H. Maidi (kiri), Kol. Inf. Waris Ari (tengah) kanan