DEPOK,beritalima
Mengaku sudah mendapatkan restu dari keluarga dan tokoh agama Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Depok Hamzah, yang juga anggota DPRD dua periode siap mengikuti ajang Pilkada tahun 2020.
Pihaknya mengatakan telah tiga kali di panggil ke DPP Partai Gerindra untuk membahas pilkada Kota Depok dalam pertemuan tersebut dirinya di minta untuk dapat menaikan elektabilitas sampai dengan akhir tahun ini.
“Sebenarnya proses ini berawal dari setelah pileg dan pilpres bahwa saya sudah beberapa kali di panggil ke DPP ,sejatinya saya di tawarkan untuk maju ke pilkada kota Depok namun saat itu saya belum menjawab karena saya harus berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga dan para tokoh agama
“Namun setelah saya berpikir, beristiqaroh, dan diskusi dengan keluarga. Juga kepada ulama, tokoh-tokoh di Depok, dan kepada tim. Saya siap maju mencalonkan diri di Pilkada Depok,” ujarnya, Kamis (10/10/2019).
Namun demikian dirinya juga mengakui bahwa tidak hanya dirinya yang di panggil ke DPP Partai Gerindra tetapi ada lima tokoh lainnya untuk membahas pilkada Kota Depok.
“Yang jelas saat ini Partai Gerindra ingin yang tampil dalam pilkada Kota Depok nanti adalah kader partai dan terlepas nanti saya di pasangkan dengan siapapun ataupun nanti di beri arahan apakah menjadi walikota atau wakil walikota sebagai kader saya siap,” tegasnya.
Dirinya juga mengaku sudah memiliki jaringan mulai dari tingkat Rt sampai ibu-ibu pengajian.
“Karena waktu pileg dan pilpres saat itu saya menjadi bapilunya kesempatan tersebut saya manfaatkan untuk membuat jaringan di luar jaringan partai dan sampai saat ini jaringan ini masih solid dan mereka menunggu kapan saya siap maju menjadi walikota,” katanya.
Ketika disinggung mengenai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok Pradi Supriatna, yang juga akan maju dalam Pilkada Depok, dirinya mengatakan itu semua tergantung DPP.
“Karena semua tetap menunggu SK dari DPP jadi selama belum ada janur kuning melengkung maka sah-sah saja siapapun menjadi bakal calon walikota,” ujarnya.
Pihaknya juga mengakui telah memiliki beberapa program unggulan dalam menghadapi pilkada nanti,bahkan di katakan bahwa nantinya Kota Depok akan di bawa menjadi Kota yang Berahlak,Nyaman,Aman dan Berbudaya
“Kota Depok yang identik dengan Kota Niaga dan sebagai tempat singgah untuk itu saya berfikir bagaimana Depok harus aman dari segala bidang baik itu untuk berinfestasi maupun dari tindak kejahatan setelah aman maka kita harus membangun kenyamanan di masyarakat karena kalau kita tinggal menjadi aman kita bekerja menjadi nyaman.
Setelah nyaman kota depok harus berbudaya karena Kota Depok tidak lepas dari Seni dan Budaya karena kultur Kota Depok adalah Kultur Betawi maka seni budaya kota depok harus di kembangkan terlebih budaya-budaya asli depok, dimana selama ini tidak terpikirkan oleh pemerintah terdahulu bagaimana melestarikan seni dan budaya nya, maka depok itu akan lebih harmonis akan lebih nyaman dan aman ketika kita melestarikan dan bagaimana kita berbudaya,” jelasnya.
“Kemudian Berahlak bagaimana Depok berahlak karena ahlak yang baik yang harus kita pikirkan,santun sopan menerima siapapun yang hadir ke kota depok maka penting rasanya untuk di bina, supaya kota depok ini dapat menjadi kota yang berahlak,” katanya.
Tidak hanya berbicara terkait budaya dan ahlak saja tetapi dirinya juga mengkritisi kemacetan di Kota Depok yang seakan tidak pernah ada habisnya,bagaimana seharusnya kota depok sudah mulai memikirkan pembangunan jalan layang untuk mengatasi kemacetan.
“Semua itu dimulai dari keseriusan dari Pemerintah itu sendiri karena memang tidak di pungkiri anggaran untuk itu sangat besar yang mencapai angka triyulan rupiah tetapi semua itu ada caranya bagaimana pemerintah kota depok harus bisa berkolaborasi harus sering datang ke propinsi maupun ke pemerintah pusat karena memang anggaran untuk itu ada,” tegasnya.
Ketika di tanya awak media apakah nanti bila terpilih akan membangun gedung kesenian pihaknya dengan tegas mengatakan bahwa hal tersebut telah di suarakan sejak dirinya duduk di bandan anggaran tahun 2016 lalu.
“Tidak hanya gedung kesenian saja bahkan gedung pemuda gelangang olahraga dan gedung pers pernah saya suarakan agar pemerintah menganggarakan pembangunan gedung tersebut tetapi karena suara saya haya seorang diri maka hal tersebut tidak di akomodir tetapi bukan karena tidak mampu untuk membangun sekali lagi ini kembali pada niat dari pemerintah itu sendiri,” katanya.(Yopi)