JAYAPURA, beritalima.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Papua bersama Forum Gerakan Pemuda Cinta Damai dan Keberagaman melakukan aksi tolak kehadiran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan kelompok radikal atau kelompok intoleran dilakukan pada di Kota Jayapura, Papua, Senin, 8 Mei 2017 kemarin.
“Kami tetap akan melakukan gerkan ini di Kantor Gubernur Provinis Papua seperti yang telah kami sampikan beberpaa waktu lalu terkait tuntutan kami tentang keberadaan HTI, termasuk juga kelompok radikal yang sengaja membawa faham-faham yang bisa menganggu kehidupan keberagaman yang ada di Papua,” kata Ketua GP Ansor Papua, Amir M. Madubun kepada wartawan di halaman LPTQ.
Menurut Amir, pada prinsipnya, pihaknya meminta kepada pemerintah Provinsi Papua untuk serius dalam melihat persoalan ini. “Kami akan bacakan lima poin pernyataan sikap disana. Karen isu ini merupakan isu yang sangat penting bagi negara, termasuk juga di Papua,” ujarnya.
Amir beranggapan, belakangan terakhir tidak dapat dipungkiri bahwa HTI secara terang-terangan telah melakukan aktifitasnya secara terbuka dan masive.
“Jika kita melihat secara seksama beberapa pekan terakhir ini di Papua dan kota Jayapura khususnya, tidak dapat dipungkiri bahwa HTI secara terang-terangan telah melakukan aktifitasnya secara terbuka dan masif,” ucapnya.
Sehingga baginya ini telah menimbulkan keresahan bagi setiap komponen.
“Hal ini tentunya menimbulkan keresahan bagi setiap kita komponen anak bangsa yang cinta akan kedamaian dan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya lagi.
Terakhir ia menyampaikan Papua sebagai tanah damai harus dijaga dari upaya kelompok radikal yang menggamggu.
“Mengingat Papua sebagai Tanah Damai harus terus di jaga dari upaya-upaya kelompok radikalisme yang ingin mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara serta tolerasi antar umat beragama yang sudah terjaga dan harus dipelihara di Papua,” tandasnya.