JAKARTA, Beritalima.com— Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Oesman Sapta Odang tidak khawatir terhadap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belakangan ini.
Bahkan dari pantauan Beritalima.com disejumlah pedagang valuta asing (money changer) di Jakarta, Rabu (5/9) petang, nilai tukar mata uang negara Paman Sam tersebut sudah melewati Rp15.000,- untuk satu dolar AS.
“Saya tidak khawatir melemahnya nilai rupiah tersebut,” kata Ketua Gerakan Seribu (Gebu) Minang ini kepada sejumlah awak media di ruang kerja Ketua DPD RI Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/9) petang.
Laki-laki yang akrab disapa OSO tersebut membantah, melemahnya nilai rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar AS belakangan ini bukan karena kebijakan Pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu lebig disebabkan dampak ekonomi global dan sudah menjadi siklus ekonomi dunia.
Menurut laki-laki kelahiran Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, 18 Agustus tersebut, menguatnya nilai tukar dolar AS tidak hanya terhadap mata uang rupiah semata, tetapi juga dialami mata uang negara lain seperti Eropa, Vietnam, Jepang dan Malaysia.
Karena itu, laki-laki yang juga pengusaha ini minta agar melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak dipolitisir. “Jadi, jangan masalah ini dipolitisir, seakan-akan disebabkan oleh kebijakan pemerintah sekarang. Seharusnya yang banyak ngomong itu mencarikan solusi untuk mengatasi masalah ini, bukannya terus menjelek-jelekan pemerintah,” tegas laki-laki berdarah Minang tersebut.
Ditanya langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, OSO menyebutkan, salah satunya melakukan gerakan cinta rupiah.
Karena itu, OSO mengajak masyarakat belanja menggunakan mata uang rupiah, bukan mata uang asing seperti dolar AS. “Mari kita belanja dengan menggunakan rupiah, jangan gunakan dolar,” demikian Oesman Sapta Odang.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo melalui keterangan melalui WhatsApp (WA) meminta agar semua pihak tidak mencari ‘kambing hitam’ atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Saya ingatkan agar tidak mencari ‘kambing hitam’ dengan menyalahkan pemerintah. “Lakukanlah tindakan nyata untuk mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah,” kata politisi senior Partai Golkar tersebut.
Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Tengah VII itu menyadari, melemahnya nilai rupiah terhadap mata uang asing berdampak kepada berbagai sektor kehidupan seperti industri terutama yang bahan bakunya impor atau kebutuhan pokok yang juga berasal dari luar.
Namun Bamsoet optimis, Indonesia akan mampu menghadapi gejolak harga dolar tersebut. “Kita harus percaya bahwa fundamental ekonomi kita cukup kuat dengan politik yang relatif stabil,” terang Bamsoet.
Menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah, Bamsoet meminta pemerintah segera merealisasikan kebijakan pembatasan impor terhadap 900 jenis barang konsumsi. “Gunanya untuk mengurangi defisit neraca pembayaran yang menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)