JAYAPURA, beritalima.com – Salah satu tokoh muda Papua, Otniel Desa menyuarakan pendapatnya mengenai momentum 1 Mei dimana diperingati sebagai hari bergabungnya Irian Barat (Papua saat ini, red) ke pangkuan Ibu Pertiwi NKRI.
Menurutnya konteks bergabungnya Irian Barat ke NKRI merupakan semangat yang harus diteruskan dalam membangun Papua hari ini.
“Bahwa konteks Papua bergabung dalam NKRI merupakan konteks semangat dalam membangun Papua dalam NKRI,” tutur Otniel kepada wartawan di Jayapura Jumat (28/4) kemarin.
Selain itu ia juga menyampaikan, bahwa Papua kembali menjadi bagian Indonesia memiliki rentetan proses perjuangan yang panjang.
“Papua jadibagian dari NKRI adalah rentetan perjuangan yang cukup panjang,” ucap Otniel yang juga ketua Dewan Pengurus Pusat Gerakan Peduli Anti Narkoba. Tawuran dan Anarkis (GAPENTA).
Menurutnya, kemerdekaan yang sesungguhnya untuk Papua ialah ketika masyarakat Papua dapat berkompetisi di era globalisasi
“Bahwa kemerdekaan yang sesungguhnya itu orang Papua harus mampu beekompetisi di era Globalisasi ini dan tuntutan bagaimana orang Papua mampu untuk mandiri” ujarnya.
Otniel menegaskan momen kembalinya Papua ke NKRI haruslah semua lini bergandengan tangan untuk mengisi dan memaknai kemerdekaan.
“Dengan momen kembalinya Papua ke NKRI marilah kita besama-sama bergandeng tangan kita maju untuk mengisi kemerdekaan dalam konteks NKRI dengan berlomba-lomba dan berkompetisi di segala bidang untuk mewujudkan masyarakat Papua yang mandiri, bermartabat dan sejahtera,” tegasnya.
Terakhir menurutnya, kata merdeka sendiri yang ia maksud adalah merdeka dalam segala bidang dan sektorBahwa kemerdekaan yang dimaksudkan yaitu merdeka di segala bidang dan sektor, bukan berarti merdeka dengan mendirikan negara baru di dalam sebuah negara.
Ia berharap Dengan semangat Undang-undang dasar 1945, Pancasila dan Bhinneka Tinggal Ika bisa menyatukan seluruh lapisan masyarakat.
Dengan semangat yang di dasari Undang-undang dasar 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika kita satukan seluruh rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke sehingga jangan sampai di cederai dengan kelompok-kelompok yang tidak menginginkan masyarakat Papua sejahtera,” harapnya.
Harapan Oniel lainnya ialah Pemerintah pusat tetap harus memperhatikan masyarakat di Papua sehingga masyarakat tidak merasa dikesampingkan.
” Pemerintah pusat juga harus memperhatikan masyarakat di Papua sehingga masyarakat Papua tidak merasa di kesampingkan ataupun di anak tirikan oleh Pemerintah Pusat,” tandasnya.