P akde Karwo: Maknai Kemerdekaan Dengan Memperdulikan Yang Kecil

  • Whatsapp
Gubernur jatim beserta Ketua DPRD Prov Jatim dan seluruh tamu undangan memasuki ruang sidang Paripurna Istimewa

Kemerdekaan merupakan puncak perjuangan panjang bangsa Indonesia, karenanya dalam memaknainya pihak yang kecil dan lemah harus selalu diperdulikan. Salah satu pihak yang kecil ialah masyarakat yang bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), meskipun demikian UMKM lah yang mampu menyerap tenaga kerja di pedesaan.

Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT RI ke-71 di Gedung DPRD Prov. Jatim, Surabaya, Selasa (16/08).

Ia mengatakan, Pemprov Jatim telah melakukan pengurangan terhadap porsi anggaran belanja pegawai dan menambah stimulus terhadap pembiayaan. Bantuan pembiayaan itu diantaranya dengan memberikan modal Rp. 25 juta/desa/koperasi. “Permodalan yang kami berikan ini sifatnya direct investment, dan sesuai dengan program nawacita presiden,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.

Sementara itu, Presiden RI Ir. Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengajak segenap elemen bangsa untuk bersinergi mengatasi kemiskinan, pengangguran, serta ketimpangan dan kesenjangan sosial. Tanpa kerja sama, gotong royong, negeri ini akan digulung oleh arus sejarah. “Kita tidak menginginkan itu terjadi. Oleh sebab itu, apa pun bidang yang saudara-saudara geluti, jadilah yang terbaik. Dengan kerja nyata bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa pemenang,” ujarnya dalam pidato kenegaraan menyambut HUT ke-71 RI.

Menurutnya, dengan kerja nyata bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa maju, menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berbudaya. Saat ini, kata dia, biduk bangsa ini sedang berlayar menuju ke sana.

Ia menjelaskan, bangsa ini harus dapat membuat terobosan bagi kemajuan bangsa dan negara. Untuk itu, Pemerintah terus menjalankan proses revolusi karakter mental, yaitu perubahan pola pikir dan perubahan sistem yang dimulai dari berbagai institusi pemerintahan.

Selama ini, sambung Presiden, bangsa ini terkungkung oleh sikap pesimistis dan tidak sadar bahwa sebagian dari hambatan kemajuan Indonesia justru datang dari diri sendiri. Padahal, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang pernah menginspirasi negara-negara yang terjajah untuk merdeka, bangsa yang memberikan Pancasila, memberikan Trisakti, memberikan nilai-nilai gotong royong untuk dunia. “Oleh sebab itu, kita harus percaya diri, harus yakin, bahwa kita bisa menjadi bangsa pemenang,” urainya.

 (*).

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *