SITUBONDO, beritalima.com – Bupati Situbondo, Karna Suswandi dan Wabup Nyai. Hj. Khoirani menghadiri rapat paripurna penyampaian nota pengantar dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD (P-APBD) Tahun Anggaran 2023, Jumat (15/9/2023). Acara tersebut berlangsung di Ruang Paripurna Lantai II DPRD Situbondo.
Kepada awak media, pria yang akrab disapa Bung Karna ini menyampaikan, P-APBD Tahun Anggaran 2023 difokuskan untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Situbondo. Ini dalam rangka mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas.
“Fokusnya pada infrastruktur, itu sebagaimana yang saya sampaikan tadi ya. Belanja pembangunan infrastruktur ini diupayakan minimal 25 persen dari dana tranfer umum,” ujarnya.
Hal itu, lanjut Bung Karna, mengacu pada tematik prioritas pembangunan tahun 2023 di Kabupaten Situbondo berdasarkan RPJMD periode tahun 2021-2026. “Percepatan infrastruktur strategis terintegrasi untuk peningkatan investasi dan inovasi daerah dalam rangka kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, penanganan kemiskinan ekstrem juga menjadi fokus P-APBD Tahun Anggaran 2023. “Fokus kami juga memenuhi presentase alokasi belanja berdasarkan peraturan perundang-undangan, khususnya untuk fungsi pendidikan minimal 20 persen dari total belanja daerah. Dan kesehatan minimal 10 persen dari total belanja APBD di luar gaji,” bebernya.
Untuk diketahui, prediksi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan sebagai berikut :
Sisi pendapatan
Pendapatan daerah pada Rancangan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS Tahun Anggaran 2023 lebih dari Rp1,7 triliun. Terdiri dari PAD sekitar Rp252 miliar lebih, pendapatan transfer Rp1,5 triliun lebih.
Sisa belanja
Belanja daerah Rp1,9 triliun lebih. Terdiri dari belanja operasi Rp1,3 triliun lebih, belanja modal Rp344 miliar lebih, belanja tidak terduga Rp5,3 miliar, belanja tranfer Rp247 miliar lebih.
Sisa pembiayaan
Penerimaan pembiayaan Rp256 miliar lebih yang merupakan perkiraan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) Tahun Anggaran 2022. Sedangkan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 40 miliar merupakan pembentukan dana cadangan. (*/Bet/Adv)