Pasuruan, beritalima.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak Istri Wagub Jatim itu memberikan acungan jempol pada pabrik-pabrik yang memberikan kontribusi nyata pada penurunan angka stunting di Jawa Timur. Salah satunya, dengan mematahkan stigma bahwa perempuan yang tengah menyusui mengalami kendala dalam bekerja.
Hal tersebut disampaikan Arumi saat melakukan peninjauan di PT. Barokah Mitra Karya Unggul Mitra Produksi Sigaret (BMKU MPS) di Beji, Pasuruan, Jumat (5/8). Dimana pabrik ini merupakan salah satu pabrik rokok dengan jumlah pekerja yang 90% merupakan perempuan, tak sedikit dari pekerja mereka merupakan ibu baru.
Menurut Arumi, tempat kerja yang menyediakan ruang laktasi bertempat sangat dekat dari lokasi pabrik itu luar biasa manfaatnya bagi ibu yang sedang menyusui.
“Mewujudkan keluarga berkualitas ini banyak sekali caranya, salah satunya dengan mendukung tumbuh kembang buah hati di 1000 hari pertama kehidupan,” ungkap Arumi.
Lebih lanjut Arumi menyebutkan, ASI eksklusif di Indonesia pemberiannya masih berada di angka 54%. Ini berpengaruh untuk menekan angka stunting. Tingkat stunting nasional di bawah 14% sulit digapai jika pemberian ASI eksklusif di 1000 hari pertama kehidupan tidak terlaksana.
“Karena kalau kita ngomongin anak ada dua masalah besar yang selalu kita hadapi, yang pertama masalah gizi dan juga pola asuh,” katanya.
Arumi menjelaskan, masalah gizi menyangkut asupan gizi yang diterima oleh anak sepanjang masa perkembangan, terutama pemberian ASI. Sedangkan pola asuh menyangkut kedekatan dan cara berkomunikasi orangtua.
Oleh karenanya, apresiasi Arumi tak berhenti di situ, ia juga memuji inisiatif pabrik untuk memberikan penghargaan dan sertifikat Lulus ASI Eksklusif 6 Bulan bagi para pekerja perempuan.
Sebagai tambahan, Arumi juga mengingatkan para pekerja wanita di pabrik tersebut bahwa Agustus ini merupakan Bulan Imunisasi Anak Nasional. Maka ia mengimbau agar para ibu baru tak lupa untuk pergi ke pusat kesehatan masyarakan dan memenuhi kebutuhan imunisasi buah hatinya.
“Bulan Agustus ini adalah Bulan Imunasasi Anak Nasional. Selama bulan Agustus ini Pemprov Jatim melakukan percepatan imunisasi. Sehingga para ibu dan ayah yang putra putrinya belum di imunisasi, bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat,” ajaknya.
Pasalnya, imunisasi bisa menjadi alat intervensi kesehatan yang efektif. Ini sebab imunisasi mampu meningkatkan harapan hidup masyarakat melalui imunitas yang lebih baik.
“Kami di Pemprov Jatim juga telah membahas soal kasus cacar dan campak yang diharapkan bisa ditekan dengan imunisasi. Ini juga untuk mewujudkan Indonesia Bebas Campak 2024,” tambah Arumi.
Didampingi ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan Lulis Irsyad Yusuf dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Maria Ernawati, Arumi juga meninjau secara langsung ruang laktasi yang lokasinya dapat dijangkau kurang dari 1 menit dari lokasi pabrik.
Terdapat satu orang paramedis yang berjaga di ruangan itu. Ruang laktasi sendiri dihiasi warna pink yang identik dengan kesan keibuan dan foto para buah hati.
“Wah ini manis sekali, boleh mememajang foto anak supaya ketika pumping bisa selalu teringat sama buah hati,” kata Arumi sembari menunjuk salah satu foto yang disebutnya mirip putrinya semasa bayi.
“Saya senang tempat kerja ini pro terhadap lingkungan dan perempuan. Lebih dari 90% pekerjanya perempuan. Di sini Pemprov Jatim memiliki misi dan fokus yang sama yaitu pertumbuhan keluarga yang sehat,” tutupnya.
(red)