PADANG,beritaLima — Pemerintah Kota Padang terus memberi perhatian kepada generasi muda di daerahnya. Salah satunya dengan menggencarkan gerakan 1821. “Kita Pemko Padang akan terus menggencarkan gerakan 1821,” ujar Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, kemarin.
Gerakan 1821 bukanlah gerakan unjuk rasa. Akan tetapi gerakan untuk mengajak seluruh orangtua memperhatikan pendidikan anaknya.
“Mulai pukul 18.00 hingga 21.00 Wib, seluruh anak berada di rumah,” terang Walikota Padang.
Seluruh anak diimbau untuk tetap berada di rumah dan melakukan aktifitas positif. Seperti mengaji, shalat berjamaah, belajar, dan lainnya.
“Gerakan ini merupakan pengembangan program maghrib mengaji yang diusung sebelumnya,” tegas Mahyeldi.
Rencananya, setelah menggencarkan gerakan 1821 ini, Pemko Padang kemudian menggencarkan gerakan mematikan televisi.
“Setelah itu kita gencarkan gerakan mematikan televisi,” sebutnya.
Dikatakan Mahyeldi, gerakan ini dilakukan Pemko Padang terkait bonus demografi yang diperoleh Indonesia. Di mana pada tahun 2020-2040 mendatang, penduduk Indonesia didominasi oleh pemuda.
Seperti diketahui, Walikota Padang memang berkomitmen menyiapkan pemuda untuk menciptakan generasi unggulan saat Indonesia mendapat bonus demografi. Mahyeldi mengatakan komitmen ini diwujudkan dengan penguatan dalam tataran sekolah, pendidikan agama, dan pergaulan setiap hari.
“Fokus penguatan di sekolah dalam hal kemampuan individu dan kreatifitas seperti mengikuti kegiatan lomba pembelajaran, pembinaan oleh guru, termasuk membuat beragam kegiatan bermanfaat seperti sekolah sehat, sekolah bersih, sekolah kreatif dan sebagainya,” ulasnya.
Dalam hal ini, peranan guru dan orang tua siswa amat penting terutama dalam memberikan pengarahan pada minat dan bakat. Pemerintah sendiri telah menyiapkan berbagai penghargaan untuk berprestasi dan beasiswa.
Upaya konkret dalam mendidik secara agama yang diharapkan Mahyeldi, yakni melalui kegiatan Hafal Quran, wirid remaja, pejuang subuh, pesantren Ramadhan, dan wirid Jumat. Sedangkan fokus utama pemerintah dalam penataan pergaulan, seperti melakukan razia pada saat waktu belajar, sosialisasi bahaya narkoba melalui kepolisian dan badan narkotika, penyuluhan seks bebas, pendampingan dan lainnya.
Walikota mengharapkan, saat bonus demografi mendatang, Padang memiliki manusia dengan tingkat intelektual tinggi, berdaya saing, namun taat beragama.
(rel/rki)