beritalima.com | Lelaki paruhbaya dengan umur sekitar 80 tahun yang sekaligus menjadi kakekku. Aku biasa menyebutnya Kakek Ali, pria gigih yang menjadi inspirasiku.
Ia adalah sosok yang aku kagumi karena cerita hidup beliau yang sangat menarik. Semasa mudanya beliau adalah seorang TNI AD dan juga seorang ayah dan suami yang menyayangi keluarganya.
Menjadi seorang TNI bukanlah tugas yang mudah. Ada masa dimana mereka merasa sangat sedih sekaligus bangga ketika dipercaya mengemban tugas negara.
Disamping itu, kesedihan berpisah dengan keluarga juga sudah menjadi konsekuensinya. Apalagi kadang seorang TNI dapat ditugaskan diluar kota, luar pulau, luar negri bahkan wiayah perbatasan negara.
Haru dan juga bangga menjadi satu ketika harus melepasnya bertugas menjalani tugas negara. Mengingat jarak yang cukup jauh dan waktu yang cukup lama untuk memisahkan mereka.
Terkadang kesedihan dan airmata menjadi hal yang lumrah untuk melepas kepergian beliau.
Dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit antara negara dan keluarga.
Tetapi yang aku kagumi dari Kakek Ali ialah beliau sosok yang gigih dan percaya diri. Ia selalu berkata bahwa negara dan keluarga harus berjalan beriringan karena itu adalah tanggung jawabnya.
Kakek Ali juga hebat dimataku karena mempunyai keterampilan militer yang cukup mumpuni, displin yang tinggi, selain itu fisik dan juga mental nya yang kuat.
Walaupun jauh dari anak karena tuntutan sebagai abdni negara tetapi Kakek Ali tetap mengontrol anak-anak nya dan memenuhi kebutuhan mereka.
Selain itu aku juga kagum pada cara beliau mendidik anak-anak nya, beliau benar-benar ayah yang sangat tegas, penuh kasih sayang namun juga tetap mendidik dengan penuh kedisiplinan.
Oleh: Amalina Mitha Fadilla