JAKARTA, Beritalima.com– Sebagai lembaga yang bertugas mengaudit keuangan negara, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI selain memiliki intergritas idealnya juga berasal dari kalangan profesional sehingga tidak terkontaminasi politik praktis.
Hal tersebut diungkapkan pakar komunikasi politik Muhammad Jamiludin Ritonga saat bincang-bincang dengan Beritalima.com di Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (20/9). “Idielnya anggota BPK itu adalah auditor dari kalangan profesional, bukan dari partai politik,” kata Jamil.
Pengajar harus Universitas Esa Unggul tersebut melihat, 15 calon pimpinan BPK untuk periode mendatang yang diumumkan pada Paripurna DPD RI lebih banyak dari partai politik dibandingkan kalangan profesional.
“Saya meragukan mereka yang dari parpol. Apakah mereka kredibel di bidang audit keuangan? Apa tidak ada kepentingan politik dibelakangnya. Saya tidak yakin, bahkan meragukan kredibilitas mereka. Kalau tidak kredibel, bagamana mungkin mereka dapat profesional memimpin BPK,” kata Jamil dengan nada bertanya.
Pimpinan BPK, lanjut dia, harus menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan keuangan. Dengan begitu, mereka dapat menilai apakah hasil kerja bawahannya memang dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
“Pimpinan BPK RI juga harus yang memiliki kemampuan dalam bidang manajerial. Hal ini diperlukan agar pimpinan BPK dapat mengorganisir lembaganya dengan baik. Tanpa kemampuan melakukan audit dan punya integritas, tentu pimpinan BPK akan mudah tergoda sehingga ujung-ujungnya merusak wibawa BPK.”
Pada kesempatan terpisah, Direktur Centre for Budget Analysist (CBA), Uchok Sky Khadafi membenarkan pernyataan Jamiludin Ritonga. Menurut dia, dari 15 nama-nama calon anggota BPK RI, sebagian besar berasal dari partai politik. ‘Saya melihat, tidak ada bedanya DPD RI itu dengan DPR RI. Mereka lebih mementingkan kelompoknya dari pada membuat BPK RI kredibel. Lihat saja calon yang lolos ke DPR RI,” kata dia.
Selain itu, tidak jelas kreteria DPD RI memilih ke-15 calon anggota BPK RI itu. Selain itu, masyarakat juga mengetahui bahwa DPD RI tidak memiliki alat uji yang andal dan bagus. “Saya melihat pemilihan calon anggota BPK RI yang dilakukan DPD RI kacau,” kata dia.
Limabelas calon anggota BPK RI yang lolos dari seleksi DPD RI adalah Dr Achsanul Qosasi, Drs H Akhmad Muqowam, Prof Harry Azhar Aziz, Dr Shohibul Imam, Dr Sahala Benny Pasaribu, Dr Muhammad Syarkawi Rauf, Muhammad Yusuf Ateh, Dr Candra Wijaya, Prof Dr H Eddy Suratman, Ir H Tjatur Sapto Edy, Ir Daniel Lumban Tobing, H Wilgo Zainar S.E. Dr Kukuh Prionggo, Ir H Ahmad Noor Supit, dan Hendra Susanto ST. (akhir)