Pakde Karwo Ajak UNESA Ikut Tingkatkan Kualitas SDM di Jatim

  • Whatsapp
Gubernur Jatim Soekarwo didampingi Warek I Bidang Akademik Yuni Sri Rahayu dan Wadek Bidang Akademik Mustaji sebelum memberikan kuliah tamu di Auditorium Rektorat Unesa di Lidah Wetan Sby

SURABAYA, beritalima.com – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) agar ikut serta meningkatkan kualitas SDM di Jawa Timur. Salah satunya menyelenggarakan pendidikan selama setahun bagi lulusan SMK yang bertumpu pada community college.

Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo pada saat Kuliah Umum Gubernur Jawa Timur dengan Tema Pendidikan dan Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Jawa Timur di Auditorium Kampus UNESA, Surabaya, Rabu (10/5)

Tujuan diikutkannya lulusan SMK dalam community college, jelas Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim, agar mereka memiliki keterampilan khususnya di bidang teknologi. Selain itu, lulusan tersebut akan memiliki skill tambahan agar bisa bersaing dalam dunia kerja. Dunia kerja saat ini, membutuhkan tenaga yang memiliki skill.”Lulusan SMK wajib memiliki kualitas SDM agar bisa bersaing. Oleh sebab itu, UNESA agar ikut bagian didalamnya,” tutur Pakde Karwo.

Ditambahkan, jumlah SMK di Jatim jumlahnya tiap tahun naik. Pada tahun 2015 ada sekitar 1.525 SMK yang dikelola swasta, dan 288 SMK yang dikelola pemerintah. Sedangkan pada tahun 2016 jumlahnya meningkat yaitu ada sekitar 1.663 SMK dikelola swasta, dan 291 dikelola pemerintah. Jumlah SMK tersebut diimbangi dengan jumlah siswa yang banyak mencapai 704.033 siswa untuk tahun ajaran 2016/2017.

Namun demikian, masih banyak SMK yang belum memiliki standarisasi ISO. Ada sekitar 1.294 SMK swasta dan 105 SMK Negeri belum standarisasi ISO. Sedangkan yang masih proses akreditasi sebanyak 137 SMK Swasta dan 14 SMK Negeri. Kemudian, untuk yang sudah standarisasi ISO ada 232 SMK swasta dan 173 SMK Negeri. Dari jumlah tersebut, bisa terlihat masih banyak SMK yang belum memiliki standarisasi. “Hal itu menjadi tugas UNESA dan pemerintah agar para lulusan SMK tersebut, bisa memilikl kemampuan lebih agar bisa diterima dunia industri,” jelasnya.

Pakde Karwo menambahkan bahwa persaingan Jatim, tidak lagi dengan Jakarta, Jabar, Sulsel dan Sumatera Utara tetapi bersaing dengan Hanoi, Perth, Szen Chen, atau propinsi lain di India, kalau kualitas SDM tidak ditingkatkan, infrastruktur tidak dibangun dan birokrasi tidak diperbaiki maka akan kehilangan kesempatan menggapai kemajuan. (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *