Pakde Karwo : Bank Jatim Beri Kontribusi Besar Buat Masyarakat Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo menyampaikan rasa bangga terhadap kemajuan dan perkembangan Bank Jatim selama ini. Apalagi, perkembangan dan kemajuan itu mampu diwujudkan lewat kontribusinya terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

“Bank Jatim telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat dan pembangunan Jatim,” kata Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat menghadiri gemerlap hadiah undian Simpeda Regional 2017 yang diselenggarakan Bank Jatim di Atrium Grand City Mall Surabaya, Minggu (19/11) siang.

Kontribusi tersebut, kata Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo yang akrab panggil Pakde Karwo itu digambarkan lewat kondisi perekonomian Jawa Timur yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2016 mencapai Rp. 1.855 Trilyun atau setara 140 Milyar Dollar.

Dari 1.855 trilyun PDRB itu, uang pemerintah, baik pusat, provinsi, kabupaten dan kota itu hanya 146 trilyun atau 7,8 persen. Sementara yang 92,2 persen adalah uangnya swasta yang dihimpun oleh perbankan, termasuk nasabah Bank Jatim. Jadi bapak ibu para nasabah sudah amal jariyah ikut membangun Jatim terus menerus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat Jatim,” ungkapnya.

Ditambahkan, himpunan dana Bank Jatim tsb digunakan untuk membiayai konsumsi, investasi, perdagangan eksport import serta perdagangan antar provinsi. “Dari sinilah perekonomian masyarakat Jatim semakin berkembang. Dan sekarang, bank jatim dan direksi membuat program sambung rasa bersama dengan nasabah agar dana pihak ketiganya bisa nyimpan uangnya lagi di Bank Jatim, itu maksudnya,” ujar Pakde Karwo. “Kami menyampaikan rasa terima kasih kami kepada nasabah dari Bank Jatim. Hari ini Bank Jatim asetnya menjadi Rp.52 trilyun mengalami kenaikan.

Pendapatan perkapita masyarakat Jatim tahun 2016, lanjutnya, sebesar Rp. 47,950 juta. Ini merupakan pendapatan terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Dirinya menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selalu di atas rata-rata nasional sejak tahun 2010. Bahkan, menjelang akhir tahun 2017 ini, pendapatan perkapita masyarakat Jatim kurang lebih sudah mencapai Rp. 52 Juta lebih. “Pada posisi seperti itu, jumlah masyarakat kelas menengah jatim naik, dari sebanyak 17,02%menjadi 18,0%,” ujarnya. Hal tsb a.l. terlihat dalam daya beli masyarakat Jatim pada pembelian kendaraan bermotor yang mengalami peningkatan untuk jenis mobi.

Maksimalkan Sisa Lending Kredit 5,5 Persen

Menyinggung soal simpanan pihak ketiga yang naik 8%, dengan lending credit sebesar 5,5%, Pakde Karwo berharap agar sisanya bisa segera disalurkan kepada masyarakat. “Ini jadi pekerjaan rumah kita untuk terus di lending karena suasana Jatim yang nyaman dan bagus,” katanya. Meski sekarang masih ada hambatan tentang lending kredit yang dinilainya masih terlalu berhati-hati karena banyak usaha yang lagi turun, dirinya berharap usaha tersebut harus tetap dijalankan.

“Saya kira dengan skema pembiayaan yang lebih baik, salah satunya rencana pak Roso (Dirut Bank Jatim) memberikan kredit skema bunga lebih murah dipastikan marketnya akan lebih luas. Memelihara yang sudah ada dan memperluas yang akan datang. Ini bagian kinerja baru,” terangnya.

Untuk itu dirinya memberikan tiga langkah yang harus dilakukan Bank Jatim dalam merestrukturisasi bidang moneter. Pertama dirinya berharap agar Bank Jatim semakin peduli terhadap sektor UMKM. “Ini juga menjadi rekomendasi G2G di Moskow,” jelasnya.

Kedua, Bank Jatim harus bisa memberikan suku bunga murah dengan mencari dana pihak ketiga, Selanjutnya ketiga, kendati perlu kehati-hatian, tetapi Pakde Karwo berharap agar lending kredit yang dilakukan tidak terlalu ngerem.

“Memang ada dua hal yang saling bertentangan, mau lending takut NPL utangnya naik. Tidak lending juga menjadi beban membayar bunga. Makanya ekonomi Jatim besar kalau sektor UMKM kita pegang. UMKM ada sekitar 54,98 persen dari total PDRB 1000 Trilyun lebih,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim, H. R. Soeroso mengatakan, acara gemerlap undian hadiah simpeda regional 2017 ini merupakan serangkaian undian yang sudah dilaksanakan di beberapa tempat. Yakni di Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Blitar.

“Ada dua undian simpeda yang kita laksanakan, yakni di tingkat nasional dan regional,” kata Soeroso.

Mantan Dirut Bank UMKM Jatim ini menambahkan, untuk undian simpeda tingkat nasional dikucurkan dengan total hadiah sebesar Rp. 6 Miliar yang diundi dua kali dalam setahun. Untuk periode pertama dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat dan periode kedua dilaksanakan di Manado. Sedang, undian simpeda tingkat regional dikucurkan dengan total sebesar Rp. 6,65 Miliar dengan undian sekali dalam setahun. Sehingga total undian hadiah simpeda 2017 yang diselenggarakannya mencapai Rp. 12,65 Miliar.

“Hadiah pertama berupa 41 uang tunai masing-masing Rp. 100 juta dan kedua 41 uang tunai sebesar Rp. 50 juta serta grand prize uang tunai sebesar Rp. 500 juta,” katanya.

Acara gemerlap hadiah undian simpeda regional 2017 yang diselenggarakan Bank Jatim di Atrium Grand City Surabaya dimeriahkan dengan hadirnya dua penyanyi ibukota, yakni Virzha Idol dan Bunga Citra Lestari (BCL). Meski berbeda tempat, Virzha Idol yang menyemarakkan di acara Fun Run 2 K Gemerlap Undian Hadiah Simpeda 2017, BCL manggung di acara pengundian gemerlap undian hadiah simpeda 2017 di Atrium Grand City Mall Surabaya berjalan semarak.

Ikut hadir pada acara tersebut, Ibu Nina Soekarwo istri Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, Ketua OJK Regional IV Heru Cahyono beserta istri, Sekdaprov Dr. H. Akhmad Sukardi beserta istri, Perwakilan BI Herwanto, beberapa pimpinan OPD Pemprov Jatim, Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *