Pakde Karwo Berkomitmen Percepat Entas Kemiskinan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo berkomitmen mempercepat penanggulangankemiskinan di Jatim. Caranya, dalam dua tahun ke depan, pihaknya akan memperkuatsinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menekan angka kemiskinan seoptimalmungkin.Komitmen tersebut disampaikannya saat Rapat Koordinasi tentang Percepatandan Perluasan Penanggulangan Kemiskinan di Jatim, di Ruang Kertanegara KantorGubernur Jatim Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Jumat (21/4).Menurutnya, pekerjaan rumah (PR) yang masih terus dilakukan penangananoptimal adalah tingginya angka kemiskinan, yaitu sebanyak 4.638.530 jiwa dari totalsekitar 39 juta jiwa jumlah penduduk Jatim. Meski sebetulnya secara persentase angkakemiskinan sudah mengalami penurunan 0,20 poin, dari 12,05 persen pada Maret 2016menjadi 11,85 persen pada September 2016.“Dari segi nasional, tanggung jawab Jatim tinggal menurunkan kemiskinan lebihprogresif lagi karena masih 11,85 persen. Namun angka tersebut masih di ataskemiskinan nasional 10,70 persen. Nah target yang terus kita kejar hingga berada dibawah angka kemiskinan nasional,” kata Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim. Untuk itu, ia menginstruksikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov.Jatim untuk melakukan pemetaan secara rinci penyebab utama masih tingginya angkakemiskinan. Melalui pemetaan tersebut nantinya akan dianalisis lebih dalam terkaitpenyusunan program dengan melibatkan seluruh SKPD terkait. Tiga bidang yangmenjadi sorotan adalah pendidikan, kesehatan dan tenaga kerja.Selain itu, Gubernur Soekarwo juga meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakatdan Desa Prov. Jatim agar mengusulkan konsep melalui surat kepada Menteri Desa,Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi untuk membuat dana desa lebihspecific grand bukan block grand. Sehingga penggunaan anggaran lebih tepat sasaran.Terkait instruksi Gubernur, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan DesaJatim, Agus Wahyudi mengaku segera melakukan kajian dan pemetaan menyeluruhterkait data kemiskinan. Diharapkan dengan adanya detail data by name by addressakan memudahkan penanganan dan penanggulangan kemiskinan.“Nantinya akan diketahui penyebab kemiskinan dan kebutuhan bantuan masing-masing keluarga. SKPD terkait juga sudah siap membantu, misalnya Dinas PekerjaanUmum Cipta Karya Dan Tata Ruang Jawa Timur membantu pola sanitasi atau DinasKesehatan Jatim memastikan pemenuhan gizi dari keluarga miskin,”ungkapnya.Lebih lanjut, Agus menambahkan gerakan percepatan dan perluasanpenanggulangan kemiskinan juga dilakukan melalui program Jalan Lain MenujuMasyarakat Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra). Jalin Matra memiliki tiga kegiatanunggulan, yaitu program Jalin Matra bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM),Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) dengan sasaran kepala rumah tanggaperempuan, dan program Jalin Matra Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan (PK2).Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Riset Daerah Jawa Timur, Prof. Dr.Hotman Siahaan menyampaikan, sejak kepemimpinan Pakde Karwo-Gus Ipul telahmembuat prestasi dalam penurunan kemiskinan. Tahun 2009, Pemprov Jatim berhasilmenurunkan kemiskinan 1.274.170 orang atau 4,40 persen. Jumlah penduduk yang miskin sebanyak 4.638.530 orang dengan sebaransebanyak 3.065.760 orang atau 66,5 persen berada di pedesaan dan 1.552.000 orangatau 33,5 persen di perkotaan. “Kedalaman kemiskinan di pedesaan lebih tinggidibandingkan perkotaan,” ujarnya.Melihat data tersebut, Hotman mengusulkan empat sasaran yang harus dicapaitahun ini dalam rangka penurunan kemiskinan di Jatim selama tahun 2017-2018. Antaralain menurunkan tingkat kemiskinan Jatim harus di bawah nasional, menurunnya jumlahpenduduk miskin peringkat kedua nasional, menurunnya indeks kedalaman kemiskinandi bawah nasional, dan menurunnya indeks keparahan kemiskinan di bawah nasional.
Selain Gubernur, Wagub dan Sekda, hadir pula dalam rapat percepatan danperluasan penanggulangan kemiskinan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, DinasKesehatan, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dan Tata Ruang, Dewan Riset DaerahJatim, Dinas Kehutanan, BPJS Kesehatan Jatim dan OPD lainnya. (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *