Pakde Karwo Borong Enam Trophi Penghargaan Nasional

  • Whatsapp

Provinsi Jawa Timur dibawah kepemimpinan sang Gubernur, Dr. H. Soekarwo secara konsisten menorehkan prestasi tingkat nasional. Setelah menjadi juara umum dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 pada Maret (31/3) lalu. Kali ini, enam trophi penghargaan sekaligus diborong oleh Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Lima trophi pertama adalah Top 35 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016, dimana Jatim berhasil menyabet lima penghargaan, yakni untuk inovasi “Ini Lho Pak De, Inovasi Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD Jatim), “Under Water Restocking; Peningkatan Potensi Sumberdaya Ikan melalui Penebaran Benih Ikan di Dasar Laut” (Diskanla Jatim), MLM Pasung “Cara Cepat Jatim Bebas Pasung” (RSJ Menur), “Persalinan Lancar dan Nyaman dengan STIPUTS BRA (Stimulus Puting Susu Bra)” (RSUD Saiful Anwar), “Bravo Pala Indonesia Bermutu, dan Solusi Menghilangkan Notifikasi Pala Indonesia” (Dinas Pertanian Jatim).
Sedangkan, satu trophi lainnya adalah penghargaan BKN AWARD 2016 Pengelola kepegawaian Terbaik Instansi Pusat dan Daerah dimana Jatim meraih juara II untuk kategori Pemerintah Provinsi.
Seluruh penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, H. M. Jusuf Kalla dengan didampingi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN&RB), Yuddy Chrisnandi, saat Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian dengan tema “Revolusi Mental Menuju Aparatur Sipil Negara (ASN) Berintegritas Profesional dan Berdaya Saing Global” di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (26/5).
Ada kejadian unik saat penyerahan penghargaan itu, karena saking banyaknya trophi yang diraih Pakde Karwo, ketika sesi foto, Wapres Jusuf Kalla dan MenPAN&RB, Yuddy Chrisnandi sampai ikut membantu memegang trophi yang diraih Pakde Karwo.
Ditemui seusai acara, Pakde Karwo menyatakan pihaknya sangat bangga dan bersyukur dapat meraih enam trophi penghargaan sekaligus, pasalnya, sebelum berhasil menempati TOP 35, Pemprov Jatim terlebih dahulu meraih penghargaan dan menjadi juara umum TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 pada Maret lalu.
Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik itu diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB, Yudi Chrisnandi di Gedung di JX International Convention Exbition, Surabaya, Kamis (31/3) lalu. Ketika itu, dari 99 penghargaan yang diberikan, sebanyak 30 penghargaan berhasil disabet oleh Pemprov Jatim. Dari 30 inovasi yang meraih penghargaan tersebut, sebanyak 5 inovasi berhasil lolos dalam TOP 35.
Secara keseluruhan, Pemprov Jatim berhasil menjadi yang terbaik dari 2.476 inovasi-inovasi yang masuk menjadi peserta kompetisi, baik dari kementerian, lembaga, provinsi, BUMN/BUMD lain. Sementara Top 35 ini sendiri terdiri dari 3 kementerian, 2 lembaga, 8 provinsi, 14 kabupaten, 5 kota, serta 3 BUMN/BUMD.
Dengan sumringah, Pakde menuturkan bahwa penghargaan-penghargaan ini merupakan bukti kerja keras pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus berinovasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan publik.
Salah satunya, inovasi Under Water Restocking, yang merupakan penebaran benih ikan dengan cara ditebar ke dalam rumah ikan yang ditenggelamkan ke dasar laut. Cara tersebut sangat efektif karena benih ikan langsung diantar ke rumah ikan yang telah dipenuhi lumut atau tritip dan plankton sebagai sumber makanan benih ikan.
Hasilnya, benih ikan bisa besar dan berkembang biak di dalam rumah ikan tersebut. Jenis ikan yang ditebar adalah ikan bernilai ekonomis tinggi, yaitu ikan kerapu yang merupakan jenis ikan karang. “Ini seperti hotelnya ikan, dengan inovasi ini, volume produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan. Nelayan kami pemasukannya naik, mereka menyatakan cara ini memberikan dampak cukup bagus untuk hasil tangkapannya,” ujarnya.
Terkait penghargaan dari BKN, Pakde Karwo mengatakan, Pemprov Jatim senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik demi kepuasan masyarakat. “Untuk itu, kami selalu meningkatkan kompetensi PNS, memanfaatkan Teknologi Informasi, serta melakukan monev. Intinya, kami membangun ruang publik sebaik-baiknya” katanya.
Wapres RI, Jusuf Kalla mengatakan, pemberian penghargaan tersebut diharapkan menjadi cambuk bagi lembaga/kementerian, provinsi, dan kabupaten/kota lain untuk ikut berlomba memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pasalnya, sejak Otonomi Daerah (Otoda) diberlakukan, inovasi pemda sudah tidak bergantung pemerintah pusat.
“Dengan Otoda, maka inovasi dan kemajuan di daerah bergantung pada pemda masing-masing, tidak lagi terpusat seperti dulu. Tanpa inovasi, daerah akan ketinggalan, sama dengan perubahan teknologi, daerah yang tidak update teknologi, pasti akan tertinggal. Manfaatkanlah SDM dan TI untuk membangun daerah dan melayani publik” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Bima Harya Wibisana, Kepala BKN mengatakan, Rakornas ini adalah kelanjutan dari Rakornas sebelumnya yang bertujuan untuk memperkuat komitmen dalam membangun ASN yang bermartabat, profesional, berintegritas, netral, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang baik, serta menjadi perekat persatuan bangsa.
“Rakornas ini menjadi wahana untuk memperluas pengetahuan dan mempererat kerjasama serta menyamakan persepsi Korps ASN, memelilhara tekad dan kerja keras dalam mengelola kepegawaian. Intinya, kita butuh sinergitas dengan seluruh unit kepegawaian baik di tingkat pusat maupun daerah” katanya.

Lima Penghargaan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016

Terdapat lima penghargaan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 yang diraih Jatim, pertama, “Ini Lho Pak De, Inovasi Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah (LPKD BPKAD Jatim). Lab tersebut merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Di lab itu, bertujuan sebagai pusat data keuangan Provinsi/ Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur bagi stakeholder yang membutuhkan, pusat kajian keuangan untuk memperkuat Kebijakan Keuangan Daerah, serta pusat Pelayanan Berbasis IT, yang mana semua produk LPKD dapat diakses melalui web.
Kedua, Under Water Restocking, yang merupakan penebaran benih ikan dengan cara ditebar ke dalam rumah ikan yang ditenggelamkan ke dasar laut. Cara tersebut sangat efektif karena benih ikan langsung diantar ke rumah ikan yang telah dipenuhi lumut atau tritip dan plankton sebagai sumber makanan benih ikan.
Ketiga, MLM Pasung “Cara Cepat Jatim Bebas Pasung” (RSJ Menur), inovasi ini adalah penerapan tiga multi level management (MLM) yang melibatkan rumah sakit, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Biro Kesejahteraan Masyarakat, dan Pemda setempat untuk menangani masalah pasung.
Yakni, masyarakat diberi edukasi bagaimana cara menghadapai penderita gangguan jiwa, kemudian, dibentuk tim gerakan aksi daerah yang bertugas melakukan penyuluhan pada warga, pelatihan pada tim medis,mengirim tim psikiater, perawat jiwa ke daerah yang membutuhkan. Selain itu, rumah sakit juga memberikan pelatihan keterampilan yang akan berguna saat pasien kembali ke masyarakat.
Keempat, “Persalinan Lancar dan Nyaman dengan Stimulus Puting Susu Bra” (RSUD Saiful Anwar), yakni inovasi alat yang bisa membantu persalinan, alat ini dirancang dari tahun 2014 hingga 2015 lalu, oleh satu tim yang terdiri dari lima orang tenaga medis. Alat ini dipergunakan untuk membantu pasien ketika sulit melahirkan karena kontraksinya kurang.
Kelima, “Bravo Pala Indonesia Bermutu, Solusi Menghilangkan Notifikasi Pala Indonesia” (Dinas Pertanian Jatim), inovasi ini lahir dari kepedulian pemerintah Provinsi Jawa Timur setelah mendapatkan notifikasi dari Uni Eropa terkait kualitas impor pala dari Indonesia.
Saat itu dilayangkan notifikasi mengenai kandungan pala yang lebih dari 10 ppb dan mengandung aflatoxin (senyawa racun yg dikeluarkan oleh jamur), karena itu, Pemprov Jatim berinisiatif membuat suatu metode sertifikasi pala bermutu yang layak ekspor. Prosedur sampling membutuhkan waktu 7 hari kerja. Untuk pala yg layak ekspor akan diberi label sertifikasi. (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *